PRODUSEN yang dikenal dengan produk kecantikan, Unilever, memutuskan bahwa pihaknya tidak akan menggunakan lagi kata 'normal' dari produk-produk yang dikeluarkannya.
"Dari produk perawatan kulit hingga sabun, sampo, dan masih banyak lagi, merek-merek perawatan diri dan kecantikan kita menghapus kata 'normal' dari iklan dan kemasan, di seluruh dunia," kata pernyataan di situs resmi Unilever pada Selasa (9/3).
Keputusan untuk menghapus kata 'normal' tersebut dilakukan perusahaan yang berbasis di London tersebut dilakukan setelah mereka melakukan survei.
Dalam survei tersebut, perusahaan juga menemukan bahwa lebih dari 70 persen lebih dari separuh pelanggan tidak merasa dimasukkan dalam istilah 'normal' pada kemasan produk rambut atau kulit. Langkah tersebut juga dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk menjadi produk yang leboh inklusif.
“Kami tahu bahwa menghapus 'normal' dari produk dan kemasan kami tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi ini penting untuk dilakukan," kata Sunny Jain, President of Unilever Beauty & Personal Care.
"Upaya tersebut hanyalah salah satu dari sejumlah upaya yang akan kami lakukan untuk menciptakan cantik yang positif, yang kami yakin akan lebih baik bagi manusia dan bumi," lanjutnya.
Di tahun-tahun mendatang, Unilever juga akan mengubah kemasan lebih dari seratus produk kecantikan mereka di seluruh dunia. Perusahaan tersebut juga mengatakan akan berhenti mengedit foto model dalam iklan secara digital terkait warna kulit dan bentuk tubuh. .
KOMENTAR ANDA