STUNTING merupakan masalah tumbuh kembang yang menyerang anak. Kondisi ini terjadi karena masalah gizi kronis hang memicu anak memiliki tinggi badan si bawah angka normal, alias kerdil.
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Stunting menyebabkan anak memiliki perawakan pendek akibat gangguan pertumbuhan yang sebagian besar terjadi karena masalah nutrisi. Namun Bunda Tahu, cara tidur balita juga berpengaruh pada tumbuh kembang anak?
"Seringkali saya mendapat pertanyaan, bagaimana cara meningkatkan tinggi badan anak? Makannya lahap, bergizi lengkap, sudah dapat zat besi, vitamin D, serta suplemen macam-macam, tapi tinggi badannya belum optimal," tulis dr Citra Amelinda, SpA, IBCLC, MKes, di akun Instagramnya.
Anak yang aktif, ceria, milestonenya sesuai dan sudah dicek macam-macam namun masih terkendala pada stunting, salah satunya disebabkan oleh pola tidur anak.
Tidur, penting sekali di masa pertumbuhan. Tak hanya sekadar kuantitasnya, kualitas juga sangat menentukan. Hormon pertumbuhan diatur oleh irama sirkadian untuk bekerja spesifik di waktu tertentu, yaitu saat anak tertidur pulas (non REM deep sleep).
Hormon pertumbuhan diibaratkan "Jam Kerja" bagi para insinyurnya, di mana selama jam kerja itu dibangunlah sel-sel tulang dan otot anak. Nutrisi yang baik bak batu bata dan semennya. Namun, hanya berfokus pada makanan tanpa memerhatikan kualitas tidur, hasilnya tidak akan maksimal.
Irama sirkadian anak jelas berbeda dengan orang dewasa. Ritme tidur anak biasanya lebih pendek, terutama pada malam hari. Jadi, penting untuk membedakan yang mana bangun malam yang normal dan yang harus diperbaiki.
Sleep training sama sekali bukan sekadar menentukan nangis, digendong, cry it out ferber, tidur jam 8 malam atau menghitung durasi belasan jam. Justru lebih dalam daripada itu.
Dampak kurang tidur pada anak memang sangat berpengaruh pada perkembangan tubuhnya. Pendek, Stunting, berat badan (BB) sulit naik, adalah salah satu efek negatif dari tidur yang tidak berkualitas. Kurva pertumbuhan yang tadinya berada di garis hijau, bisa saja berada di garis merah karena hal ini.
"Kalau ngantuk tidur, kalau lapar makan, kalau batrenya sudah full (perut kenyang badan segar), silahkan main sepuasnya," kata dr Citra.
"Salut buat para ibu-ibu atas kerja keras dan dedikasinya yang telah berhasil mengejar panjang/tinggi anaknya 5cm setiap bulan, tanpa vitamin aneh-aneh atau menggunakan metode yang bombastis," demikian dr Citra.
KOMENTAR ANDA