Deb Haaland/Net
Deb Haaland/Net
KOMENTAR

PERWAKILAN New Mexico Deb Haaland akhirnya resmi menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri AS, setelah Senat mengukuhkan penunjukannya pada senin (15/3) waktu setempat. Ini menjadikannya orang Amerika Pribumi pertama yang memimpin departemen tersebut dan orang pertama yang memimpin badan federal yang memiliki pengaruh atas suku-suku bangsa Amerika.

Demokrat dan kelompok suku memuji konfirmasi Haaland. Mereka bahkan menyebut pengangkatannya sebagai sesuatu yang bersejarah. Dengan terpilihnya Halland, orang Pribumi -yang tinggal di Amerika Utara sebelum Amerika Serikat diciptakan- akan melihat penduduk asli Amerika memimpin departemen 'yang membuat ketentuan hubungan sekitar 600 suku diakui secara federal'.

Masalah lain yang akan menjadi tanggung jawab Halland juga termasuk  mengawasi sejumlah masalah lain, seperti pengembangan energi di tanah dan perairan umum, taman nasional, dan spesies yang terancam punah.

“Konfirmasi Haaland merupakan langkah maju yang besar dalam menciptakan pemerintahan yang mewakili kekayaan dan keragaman penuh negara ini,” kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, seperti dikutip dari AFP, Selasa (16/3).

“Penduduk asli Amerika sudah terlalu lama diabaikan di tingkat Kabinet dan di banyak tempat lain,” kata Schumer.

Haaland adalah anggota Laguna Pueblo dan penduduk generasi ke-35 di New Mexico. Pencalonannya telah diawasi ketat oleh komunitas suku di seluruh negeri.

Saat siding konfirmasi berlangsung, para pendukung memajang foto Haaland di sisi gedung Interior di pusat kota Washington dengan teks yang bertuliskan ‘Impian Leluhur Kita Menjadi Kenyataan’.

Banyak Penduduk Asli Amerika melihat Haaland (60) sebagai seseorang yang akan meninggikan suara mereka dan melindungi lingkungan dan hak-hak suku. Pilihannya mematahkan pola dua abad pejabat non-Pribumi, kebanyakan laki-laki, yang menjabat sebagai pejabat federal tertinggi atas urusan Indian Amerika. Pemerintah federal sering bekerja untuk mengusir suku-suku di tanah mereka dan, hingga saat ini, mengasimilasi mereka ke dalam budaya kulit putih.




Pertemuan Prabowo Subianto-Joe Biden: Merayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Amerika Serikat

Sebelumnya

Teuku Rifky Harsya: Ekonomi Kreatif Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News