SEBAGAI negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia seringkali menjadi perhatian negara-negaranlain dalam hal apapun. Bahkan, cara berpakaian orang Indonesia tidak luput menjadi sorotan negara-negara dunia.
Indonesia sendiri menempati urutan kedua setelah UEA dalam Halal Modest Fashion menurut state of The Global Islamic Economy Report 2018-2019.
Sadar akan hal itu, Muslim Fashion Festival (MUFFEST) kembali digelar untuk tahun keenam. Mengambil lokasi di lima kota besar di Indonesia, Jakarta, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, MUFFEST 2021 mengajak UKM fesyen Indonesia untuk bangkit dan kembali menarik pasar yang sempat hilang akibat pandemi.
"Mengapa MUFFEST tahun ini tetap digelar meski ada pandemi? Karena kita melihat situasi ini harus disikapi tidak hanya secara negatif, melainkan harus menyikapinya dengan positif. Ada banyak hikmah yang bisa diambil, mulai dari yang tadinya hanya berbisnis offline, skrng harus berani online. Lambat laun omset mulai naik. Itulah makna tema kali ini, di mana kami berharap MUFFEST menjadi gerakan bangkit dan kembali menarik pasar," kata Lisa Fitria, panitia MUFFEST 2021, saat konferensi pers MUFFEST 2021 di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (18/3).
Sejalan dengan harapan yang disampaikan Menteri Koperasi dan UMKM RI Teten Masduki, bahwa event fesyen ini harus go internasional, Lisa berharap MUFFEST dapat masuk dalam kalender penyelenggaraan fesyen internasional.
"Kita punya modal yang cukup. Para UMKM fesyen Indonesia punya selera fesyen yang tinggi. Bahan-bahan yang dipakai pun sudah asli buatan dalam negeri. Tinggal bagaimana kita masuk ke dalam kalender fesyen internasionalnya saja," ujar Lisa.
MUFFEST memang menjadi ajang "pamer" fesyen yang paling ditunggu. Utamanya bagi peserta dan lulusan BBPLK Semarang. Dikatakan Ketua BBPLK Semarang Edi Susanto, keikutsertaan BBPLK Semarang untuk tahun ketiga ini adalah bukti nyata bahwa BBPLK sudah melahirkan desainer-desainer muda bertalenta.
"MUFFEST membantu meyakinkan dan menambah semangat peserta pelatihan, bahwa hasil karyanya sangat layak ditampilkan di acara se-spektakuler dan sebesar MUFFEST," ujar Edi. Edi Susanto, BBPLK Semarang
"Alasan join BBPLK bertugas menyelenggarakan pelatihan, utamanya fesyen. Kenapa 3 tahun ini kami aktif ikut MUFFEST, krna Utk meyakinkan dan menambah semangat peserta pelatihan, bahwa hasil karyanya bisa ditampilkan di acara sespektakuler MUFFEST.
Dampak positifnya, karya-karya dari para siswa dan lulusan BBPLK Semarang bisa diterima masyarakat dan khusus untuk event "blinded" kali ini mampu menambah kreatifitas siswa, karena diselenggarakan secara online dan offline dan dilihat banyak orang.
Sebagai salah satu sponsor, Asia Pacific Rayon juga setia memberikan dukungan.
"APR terus mendukung MUFFEST, bahkan sejak belum beroperasi. Beberapa tahun ini, fesyen bergerak ke arah berbeda yaitu memakai bahan yang sustainable. Saya menganjurkan, pertama kuasai pasar dalam negeri (cinta produk dalam negeri). Kedua, jika tidak punya tempat besar, ikutlah acara seperti MUFFEST ini. Jangan mengambil kelas menengah ke atas, karena menengah ke bawah justru lebih besar peluangnya dan itu bisa saja diambil oleh fesyen luar negeri," ucap Direktur APR Basri Kamba.
Pun dengan Wardah Cosmetics yang menjadi official make up partner MUFFEST. "Kami melihat visi misi penyelenggaraan MUFFEST, yaitu sebagai trend setter fesyen muslim di mana muslim Indonesia merupakan komunitas terbesar. Kami bangga bisa ikut berpartisipasi, agar tujuan yang mulia ini tercapai," harap Miftahuddin Amin, EVP and CAO PT Paragon Technologi and Innovation.
KOMENTAR ANDA