SADAR betul jika ajang Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2021 menjadi kesempatan besar untuk unjuk gigi, Putri Intan berkolaborasi dengan BBPLK Semarang memutuskan ikut ambil bagian. Sebagai pembuka di hari pertama MUFFEST 2021 di Kota Kasablanka Mall, Jakarta, Putri Intan X BBPLK Semarang mengusung tema "Harmony of Sahra".
"Di masa pandemi ini, kami melihat keindahan Gurun Sahara bisa mewakili. Di sana, semua mahluk hidup harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada. Seperti halnya sekarang ini, banyak ketidakpastian namun kita harus bisa bertahan," kata Putri Intan di Kota Kasablanka Mall, Kamis (18/3).
Sementara itu, Batik Tepa Salira melalui Special Raya Series kembali mencoba mengeksplorasi batik Indonesia dari motif, warna, hingga sejarahnya dengan mengambil tema "Telaga Bidadari".
"Tepa Selira berasal dari bahasa Jawa 'Tepo Seliro' yang artinya kombinasi antara tenggang rasa dan toleransi. Jadi kami di sini berusaha memadukan batik dengan gaya modern dan menjadikannya pakaian semi formal," kata Fahrulia Amanda, owner Tepa Selira.
Astika Aquila, desainer Tepa Selira menambahkan, "Telaga Bidadari" terinspirasi daei cerita rakyat Jaka Tarub dan 7 Bidadari. Koleksi yang ditampilkan terbagi dalam beberapa sequel, yang diawali dengan cerita kisah asmara Jaka Tarub dengan Nawang Wulan.
"Kami ingin mengibarkan semangat kepada anak muda untuk lebih menyadari bahwa batik bisa menjadi sesuatu yang modern. Dengan batik, kita bisa terus bereksplorasi, sehingga tidak perlu minder dan merasa dibatasi. Batik memang tua dan merupakan warisan budaya, tapi batik adalah identitas Indonesia yang bisa dipakai sehari-hari," ujar Astika.
KOMENTAR ANDA