Kisah pertemuan Khalifah Umar dengan seorang anak penggembala memiliki hikmah yang sangat mendalam/Net
Kisah pertemuan Khalifah Umar dengan seorang anak penggembala memiliki hikmah yang sangat mendalam/Net
KOMENTAR

ADA sebuah kisah populer yang disampaikan oleh Abdullah bin Binar. Kisah ini disampaikan kembali oleh pendakwah kondang Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym melalui unggahan di Instagram-nya.

Dikisahkan bahwa suatu hari Abdullah bin Binar berjalan dengan khalifah Umar bin Khattab dari Madinah menuju Mekkah.

Di tengah perjalanan mereka berjumpa dengan seorang anak gembala yang sedang menggembalakan kambing yang sangat banyak.

Saat itu, Khalifah Umar hendak menguji sejauh mana sikap amanah sang anak gembala tersebut. Dia pun menghampiri anak gembala itu dan terjadilah percakapan di antara keduanya.

"Wahai anak gembala, jual lah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu?" ujar Khalifah Umar.

"Tuan, aku ini hanya seorang budak," jawab sang anak gembala.

"Katakan saja pada tuanmu, anak kambing itu telah dimakan serigala," kata Khalifah Umar.

Namun dengan tegas anak itu berkata, "Fa'ainallah?" (Kalau begitu, dimanakah Allah?).

Jawaban singkat itu membuat Khalifah Umar terkejut. Pendek memang jawabannya, yakni "Fa'ainallah?". Namun bagi Khalifah Umar, pertayaan itu sudah cukup mengguncang jiwanya.

Khalifah Umar pun langsung teringat firman Alah Ta'ala dalam Q.S Al Hadid ayat 4 yang artinya:

"... Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,".

Khalifah Umar pun bahagia haru. Beliau kemudian mengajak sang anak gembala itu menjumpai majikannya untuk dimerdekakan.

Setelah dimerdekakan, Khalifah Umar berkata, "Kalimat ini (Fa'ainallah?) telah memerdekakanmu di dunia. Semoga dia pun akan memerdekakanmu di akhirat,".

Sikap sang anak gembala itu sangat mulia karena dia sangat meyadari bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Melihat. Tidak ada yang tidak dilihat oleh Allah Al Bashir (Yang Maha Melihat Segala-galanya).




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur