Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

KEMENTERIAN Kesehatan memastikan vaksinasi tahap tiga siap dimulai bulan April 2021. Namun dalam konferensi pers (27/03/2021), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa stok vaksin yang tersedia semakin menipis yaitu hanya ada 7,6 juta vaksin Sinovac yang tersisa.

Menyikapi pernyataan Menkes tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah terus menjalankan diplomasi untuk memastikan stok tersedia agar jadwal vaksinasi bisa dilaksanakan tanpa penundaan.

Meskipun tidak menyebut nama vaksin yang tengah diupayakan pemerintah, ia memastikan vaksin tersebut mengantongi izin halal, aman, efektif, dan memiliki EUA (Emergency Use Authorization). Pemerintah berusaha agar stok vaksin dalam negeri selalu tersedia.

Diketahui, penyebab menipisnya persediaan vaksin adalah penundaan sementara pengiriman dua gelombang vaksin Covid-19 AstraZaneca.

Tidak hanya mengoptimalkan kerja sama dengan negara produsen vaksin dan negara-negara tetangga, pemerintah Indonesia juga terus mengupayakan pengadaan vaksin buatan anak bangsa. Untuk jangka panjang, pemerintah menggencarkan berbagai penelitian untuk produksi vaksin dalam negeri.

Untuk mengebut ketersediaan vaksin dalam waktu dekat, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga Ketua Bersama Covax AMC Management Group masih melobi untuk kemungkinan pengiriman vaksin AstraZanceca ke Indonesia.

Upaya tersebut merupakan langkah antisipasi terhadap penurunan produksi vaksin Sinovac oleh Biofarma. Penurunan produksi tersebut disebabkan pembersihan dan pemeliharaan rutin di Biofarma yang dilakukan per enam bulan. Diperkirakan produksi akan kembali normal pada bulan Mei 2021.

Covax AMC adalah upaya aliansi vaksin global untuk memastikan setiap negara memiliki vaksin Covid-19. Bekerja sama dengan produsen vaksin, Berdiri sejak 4 Juni 2020, Covax menargetkan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 tersedia pada akhir tahun 2021. Separuhnya didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan rendah, termasuk negara miskin dan negara berkembang.

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News