Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BANYAK bahan yang menjadi 'tersangka' penggemuk badan kita. Ada kalori, karbohidrat, lemak, hingga natrium. Penelitian terbaru Journal of Hepatology menunjukkan bukan semua itu yang membuat produksi lemak di dalam tubuh kita bisa meningkat 2 kali lipat.

Peneliti di Swiss merekrut 94 pria muda yang sehat. Setengah dari mereka mengonsumsi minuman manis setiap hari selama satu minggu. Minuman tersebut mengandung fruktosa, glukosa, atau sukrosa.

Ketiganya adalah pemanis tambahan yang umum ditambahkan ke beragam produk, mulai dari kue hinga saus salad. Setengah lainnya (kelompok kedua) masuk kelompok kontrol yang tidak mendapatkan minuman tersebut.

Meskipun kelompok pertama tidak mengonsumsi lebih banyak kalori, hasil dari fruktosa dan sukrosa (gula meja) maupun kombinasi keduanya, ternyata sangat mengejutkan.

Dalam beberapa minggu, partisipan yang mengonsumsi minuman manis tersebut menunjukkan produksi lemak dua kali lipat lebih banyak pada hati dibandingkan mereka yang hanya minum glukosa. Efek tersebut bertahan lebih dari 12 jam setelah minuman terakhir yang dikonsumsi.

Hal itu berarti, penambahan gula tidak hanya menggandakan jumlah produksi lemak tetapi juga menjaga proses itu berlangsung lama setelah tegukan atau gigitan terakhir.

Harus diingat, gula tambahan tidak sama dengan gula alami yang terdapat dalam buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu.

Menurut ahli diet Martha Lawder yang juga profesor nutrisi di California State Unversity, Sacramento, buah bisa menjadi cara yang baik untuk mendapat makanan manis sambil tetap fokus pada penurunan berat badan atau tujuan manajemen berat badan.

Semua buah kaya akan mikronutrien yang mampu membantu mengoptimalkan banyak sistem dalam tubuh kita. Martha mencontohkan, buah mangga mungkin tinggi secara gula alami tapi juga mengandung kolin, yaitu nutrisi penting yang menjadi kunci bagi fungsi saraf pusat. Sebaliknya, gula tambahan tidak memiliki kelebihan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Lebih berbahaya lagi, penelitian tersebut menunjukkan bahwa lemak yang diproduksi tidak hanya menambah lingkar pinggang tapi juga dapat meningkatkan risiko hati berlemak dan diabetes tipe 2.

Melihat bahaya tersebut, membatasi konsumsi gula tambahan merupakan strategi penting untuk memelihara kesehatan yang lebih baik. Untuk mengurangi konsumsi makanan bergula, pilihlah makanan utuh, lemak sehat, dan protein berkualitas. Kita bisa melengkapinya dengan minum yoghurt rendah gula yang direkomendasikan para ahli gizi, seperti dilansir Eat This, Not That!.


 

 

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health