VAKSINASI Covid-19 terhadap kelompok lanjut usia (lansia), semakin gencar dilaksanakan. Sejumlah rumah sakit dan pihak swasta memberikan pelayanan gratis agar vaksinasi kepada kelompok tersebut segera terpenuhi.
Lansia merupakan prioritas vaksin utama setelah tenaga kesehatan dan sebelum pejabat publik. Sayangnya, hingga saat ini angka lansia yang sudah divaksinasi lebih rendah daripada petugas publik yang idealnya adalah prioritas berikutnya setelah vaksinasi lansia.
Upaya vaksinasi terhadap para manula ini gencar dilakukan, mengingat 48,1 persen angka kematian akibat Covid-19 didominasi oleh lansia. Itulah mengapa lansia menjadi kelompok berisiko tinggi, karena mereka mudah mengalami penyakit berat hingga meninggal dunia apabila terinfeksi virus Corona.
Jika ditulis dalam angka, 5-11 kali lansia berisiko menjalani rawat inap dibandingkan orang dewasa muda (18-29 tahun). Dan 73-500 kali lebih tinggi berpotensi meninggal dunia. Seperti dikutip dari laman instagram @adamprabata.
Fakta lainnya, lansia memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami reinfeksi. Persentasenya mencapai 47,7 persen. Itulah mengapa lansia yang sudah pernah terinfeksi tetap harus menjalankan vaksinasi.
Vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia, baik itu Sinovac maupun AstraZeneca, sudah terbukti menurunkan risiko Covid-19 bergejala serta angka rawat inap, sakit berat, dan kematian. Dari sinilah mengapa vaksinasi terhadap lansia menjadi suatu keharusan.
Jadi, vaksinasi Covid-19 wajib diberikan kepada lansia untuk mencegah gejala berat yang menuju pada kematian, yang rentan dialami oleh lansia. Kemudian, vaksinasi diperlukan untuk menekan angka kematian lansia akibat Covid-19.
KOMENTAR ANDA