UNIVERSITAS Oxford telah menghentikan uji coba vaksin Covid-19 yang dikembangkannya bersama AstraaZeneca untuk anak-anak dan remaja.
Penghentikan uji coba dilakukan karena harus menunggu data terkait gangguan pembekuan darah pada orang dewasa yang telah mendapatkan vaksinasi tersebut.
Meski begitu, Universitas Oxford menegaskan tidak ada masalah keamanan dalam uji coba vaksin pada anak-anak hingga saat ini. Tetapi penghentian hanya dilakukan sesuai dengan pedoman.
Pada Februari, Universitas Oxford mengungkap rencana untuk mendaftarkan 300 sukarelawan berusia 6 hingga 17 tahun di Inggris untuk uji coba.
Dikutip dari Channel News Asia, European Medicines Agency (EMA) saat ini sedang meninjau laporan pembekuan darah otak yang sangat langka dan dikenal sebagai trombosis sinus vena serebral (CVST) setelah suntikan AstraZeneca.
EMA menyebut temuannya diperkirakan akan diumumkan pada Rabu (7/4) atau Kamis (8/4) pekan ini.
Seorang pejabat senior EMA menyebut ada hubungan antara vaksin dan CVST, tetapi penyebabnya belum diketahui.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan pihaknya tidak memiliki alasan untuk mengubah nilai manfaat vaksin yang lebih besar daripada risikonya.
Insiden pembekuan darah setelah vaksinasi membuat banyak negara menangguhkan vaksin AstraZeneca. Hal itu mengganggu upaya vaksinasi global yang dipacu untuk melawan pandemi Covid-19.
KOMENTAR ANDA