Perdana Menteri Pakistan Imran Khan kebanjiran kritik setelah mengeluarkan komentar kontroversial soal pemerkosaan/Net
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan kebanjiran kritik setelah mengeluarkan komentar kontroversial soal pemerkosaan/Net
KOMENTAR

PERDANA MENTERI Pakistan Imran Khan kebanjiran kritik setelah mengeluarkan komentar kontroversial soal pemerkosaan. 

Dalam wawancara televisi yang disiarkan secara langsung pada akhir pekan kemarin, Khan menyalahkan cara berpakaian wanita sebagai sebab dari meningkatnya kasus pemerkosaan. 

Dia mengatakan bahwa peningkatan pemerkosaan mengindikasikan konsekuensi dalam masyarakat mana pun di mana vulgaritas sedang meningkat. 

"Insiden pemerkosaan ... (telah) sebenarnya meningkat sangat pesat di masyarakat," kata Khan dalam wawancara tersebut. 

Dia juga menyarankan wanita untuk menutupi untuk mencegah godaan.

"Seluruh konsep purdah ini untuk menghindari godaan, tidak semua orang memiliki kemauan untuk menghindarinya," sambungnya. 

Untuk diketahui, purdahi adalah praktik keagamaan dan sosial yang mengharuskan pemisahan perempuan dari laki-laki di tempat umum yang dilakukan oleh beberapa komunitas Muslim dan Hindu di Asia Selatan. 

Komentarnya segera mengundang banyak kritik, baik dari masyarakat umum maupun kelompok aktivis perempuan. 

Salah satu bentuk kritik yang terlihat jelas adalah dengan munculnya pernyataan online yang ditandatangani ratusan orang di Pakistan pada Rabu (7/4). Pernyataan bersama itu menyebut bahwa komentar Khan soal pemerkosaan tidak sensitif dan berbahaya. 

"Kesalahan semata-mata terletak pada pemerkosa dan sistem yang memungkinkan pemerkosa, termasuk budaya yang dipupuk oleh pernyataan seperti yang dibuat oleh (Khan)," kata pernyataan itu.

Sementara itu, Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan serta pengawas hak-hak independen juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa pernyataan Khan menimbulkan kebingungan.

"Ini tidak hanya mengkhianati ketidaktahuan yang membingungkan tentang di mana, mengapa dan bagaimana pemerkosaan terjadi, tetapi juga menyalahkan korban pemerkosaan, yang, seperti yang harus diketahui pemerintah, dapat berkisar dari anak-anak hingga korban kejahatan kehormatan," begitu bunyi pernyataan tersebut, seperti dikabarkan Channel News Asia.




Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Warga Mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina di Selat Sunda

Sebelumnya

KBRI Kairo Dorong Peningkatan Ekspor dan Investasi Indonesia di Mesir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News