Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

HARI ini kita mulai menjalani ibadah puasa Ramadhan. Biasanya, Bunda yang memiliki anak balita ingin mengajak mereka untuk ikut berpuasa, paling tidak setengah hari saja. Namun terkadang, selama perjalanannya, muncul perasaan tidak tega saat melihat si kecil mengeluh lapar dan haus.

Sebenarnya, usia berapa sih anak bisa diajarkan berpuasa? Dalam zoom meeting "Kiat Mendampingi Anak Belajar Puasa yang Menyenangkan", Asesor BAN PAUD Jawa Barat Ros Gestasia, SPd, menjelaskan, anak sudah bisa diajarkan berpuasa sejak mereka sudah bisa makan sendiri, loh.

Dalam hadits riwayat Bukhari, sahabat Rasulullah, Ruba'i binti Mu'awwidz pernah memberikan petunjuk dan saran. Saat itu Nabi tengah mengutus para sahabat ke desa kaum Anshar pada siang hari di bulan Ramadan.

Rasulullah berkata, "Siapa yang telah membatalkan puasanya, maka lanjutlah puasa kalian. Dan siapa yang masih belum batal, maka tetaplah berpuasa".

Mendengar hal tersebut, Ruba'i binti Mu'awwidz mengatakan: "Sejak saat itu kami berpuasa dan melatih anak-anak kami untuk berpuasa. Kami menyediakan mainan yang terbuat dari bulu (sejenis boneka) untuk anak-anak kami. Jika mereka menangis minta makan, kami memberi mainan tadi. Begitu sampai waktu berbuka tiba."

"Dari riwayat tersebut tersirat, bahwa mengajari anak berpuasa adalah pembiasaan, bukan paksaan. Kesehatan anak tetap nomor satu dan buatlah belajar itu menyenangkan. Ketentuan anak wajib puasa itu jika sudah baligh, biasanya usia 12 tahun. Sementara untuk anak usia 0 sampai 6 atau 8 tahun adalah pembiasaan," jelas Bunda Ros saat zoom meeting, Minggu (11/4).

Sebagai permulaan, beri anak pengetahuan tentang Ramadan. Ajarkan secara konkret dan real dengan bahasa anak yang mudah dipahami. Ajari apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat puasa dan apa yang akan dia dapat jika berpuasa. Jelaskan pula apa arti puasa dan kenapa harus berpuasa. Lalu, beri pengertian kapan waktu puasa dimulai dan siapa saja yang berpuasa.

"Misalnya, Bunda mengatakan kepada anak, 'puasa tidak boleh makan, supaya....' Bunda bisa memberikan penjelasan kepada anak, bahwa puasa bukan tidak boleh makan, tapi makan dan minumnya diatur. Menahan makannya dari waktu Shubuh sampai Maghrib, tapi saat sahur dan buka boleh makan. Kenapa harus puasa? Supaya badan sehat, disayang Allah dan Rasulullah, melatih sabar, dan agar berempati kepada mereka yang sulit mendapatkan makanan. Ingat Bunda, selama mengajarinya perhatikan kesehatan dan pemenuhan gizinya," jelas wanita yang sudah menjadi praktisi PAUD sejak 24 tahun lalu.

Cara efektif mengajari anak berpuasa:

1. Empati

Bagi anak, puasa adalah hal yang berat. Mereka harus menahan lapar dan haus, menahan emosi, lemas, dan pastinya rewel. Bagaimana menghadapi anak yang rewel?

"Terima perasaannya dan namai perasaannya. Gunakan teknis cermin dengan mengulangi lagi pernyataannya dengan cara bertanya. Saat menjawab pertanyaan anak, gunakan teknik satu kata, hadapkan wajah Bunda ke mereka dan dengarkan dengan penuh perhatian," ujar dia.

Kemudian, tanyakan level masalahnya. Berikan alternatif dengan bertanya apakah masih bisa bertahan? Atau, apakah mau buka lalu sambung puasa lagi?

2. Fleksibel

Lakukan secara bertahap dan buatlah kesepakatan. Jangan dipaksakan dan jangan terlalu banyak aturan.

"Easy going saja. Jika memang tidak kuat, ya buka. Atau kalau tidak terbangun sahur, ya tidak apa-apa," kata Bunda Ros.

3. Kreatif

Tanamkan kegembiraan, siapkan kegiatan yang menyenangkan dan berikan pujian atau reward. Biasanya, anak-anak akan lebih tertarik untuk ikut berpuasa karena melihat kebersamaan dan keceriaan bangun pagi saat sahur, kegiatan siang hari, berpuasa, dan taraweh. Ajak anak bersuka cita menyambut Ramadan, salah satunya yaitu menghias rumah.

Penting untuk Diperhatikan

Bunda, mengajari balita berpuasa harus ekstra perhatian, ya! Sebagai awal, perhatikan saat sahur.

"Jelaskan apa itu sahur dan mengapa harus sahur? Perhatikan waktu tidur anak, buat rutinitas pagi hari yang baru, seperti bangun pukul 03.00 atau 04.00. Selanjutnya, sahur bersama, salat bersama, dan mengaji. Jika masih ada waktu, siapkan waktu tidur sebentar agar anak lebih segar saat bangun untuk sekolah," urainya.

Bangunkan anak dengan lembut, atur dan buat kesepakatan mengenai jadwal tidur, dan review makanan sahur.

Saat menjalani puasa, buat aktivitas yang menyenangkan. Buat kegiatan seperti mengaji bersama, menonton film kartun Ramadan, bernyanyi, melukis/menggambar, mewarnai, bermain play dough, bermain balok, puzzle, congklak, bermain peran, membaca buku cerita, menanam pohon, memelihara hewan, fun cooking, finger painting, origami, atau membuat kartu lebaran.

Ketika buka puasa, perhatikan makanan kesukaannya, ajak mereka untuk menyiapkan makanan, dicicil makannya sampai malam, dan taraweh bersama dengan bacaan yang singkat.




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting