KOLANG kaling identik sebagai makanan bulan Ramadan dan lebaran. Salah satu hidangan tradisional Betawi ini memiliki rasa menyegarkan hingga banyak digemari untuk makanan berbuka puasa. Dan saat silaturahim di hari lebaran, kolang kaling menjadi favorit untuk dicoba.
Salah satu pelaku usaha yang menekuni kuliner kolang kaling adalah Ismayati. Usaha yang dilakoni sejak tahun 2016 itu semakin menunjukkan perkembangan yang pesat.
Bu Isma, begitu biasa ia disapa, memulai usaha kuliner dengan 5 kilogram kolang kaling untuk mencari racikan yang pas. Tidak banyak bahan makanan yang diperlukan. Tapi karena memerlukan beberapa kali proses pemanasan, maka harus disediakan gas dan tenaga kerja yang melakukannya.
Menurut Bu Isma, salah satu yang menjadi masalah dalam perjalanan usaha kolang kalingnya adalah tidak mudahnya menemukan bahan baku yang bisa didapat secara rutin.
Dulu, kolang kaling didapat dari daerah hanya saat puasa atau menjelang lebaran sehingga harganya mahal. Alhamdulillah, dalam enam bulan terakhir ia telah menemukan vendor yang bisa menyuplai secara rutin.
Dalam mengembangkan usaha, Bu Isma melakukan beberapa terobosan kreatif. Yang sangat terlihat adalah pengemasan yang eye catching. Ada kemasan dalam wadah plastik dan kemasan jar (botol kaca) yang berkesan premium dengan hiasan logo yang menarik.
Menurut Bu Isma, ia memang menyasar kalangan menengah ke atas yang biasanya tidak membuat sendiri manisan kolang kaling dan mencari produk yang berkualitas baik meskipun harganya sedikit tinggi.
Tidak hanya dari segi kemasan, Bu Isma juga memastikan kualitas kolang kaling buatannya terjaga. Ia memahami kebutuhan gaya hidup sehat masyarakat saat ini. Masyarakat membutuhkan makanan yang tak hanya enak tapi sehat. Ia memastikan kolang kalingnya tidak mengandung bahan pengawet dan tidak menggunakan pemanis buatan.
Bu Isma membuat satu varian less sugar dan menggunakan pewarnaan alami hingga warna yang dihasilkan tidak terlalu mencolok. Namun Bu Isma tetap menghadirkan warna-warni seperti hijau, ungu, dan pink yang menggoda selera.
Untuk bisa bertahan dan terus berkembang, Bu Isma tidak hanya fokus pada bulan puasa dan lebaran. Ia mencoba untuk lebih memasyarakatkan penganan khas Betawi ini untuk hari raya lain seperti natal dan imlek. Ternyata respons yang didapat cukup baik. Bu Isma pun kini menghadirkan hampers untuk berbagai hari raya dan pesanan khusus.
Meski demikian, lebaran tetap menjadi momen istimewa dalam usaha kuliner kolang kaling.
Menurut Bu Isma, ia bisa mengalami kenaikan pesanan hingga 1000 persen untuk lebaran.
Untuk pemesanan, Bu Isma juga telah menggunakan beberapa jasa food delivery online yang memudahkan para konsumen untuk menikmati kolang kalingnya.
"Saya memulai sesuatu dari yang saya suka, saya bisa, dan yang saya kuasai. Tapi saya pernah mengikuti seminar bisnis yang menyampaikan bahwa jualan online jangan hanya dengan yang kita bisa dan kita suka, tapi juga melihat target marketnya. Yang kita jual mau ditargetkan ke siapa. Karena itu kita harus fokus pada target market," pesan Bu Isma dalam obrolan Jendela Usaha RMOL.id bertajuk "Laris Manis Saat Ramadhan Dengan Olahan Kolang Kaling" yang digelar Rabu (14/04/2021).
KOMENTAR ANDA