TIDUR setelah makan sahur memang nikmat banget. Sudah kenyang, mata semakin sulit dibuka, apalagi pagi harinya harus berangkat kerja, tidur dianggap sebagai suatu hal yang wajib dilakukan agar pagi harinya badan kembali segar.
Tapi ternyata, tidur setelah makan sahur itu memiliki bahaya tersembunyi. Reflux asam atau istilah medisnya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya.
Tidur setelah makan sahur dapat memicu GERD, karena tubuh tidak dalam posisi tegak (posisi ideal untukencerna makanan). Jika kebiasaan tersebut dibiarkan dalam jangka waktu lama, bisa memicu asam lambung.
Biasanya, pengosongan lambung manusia membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga jam setelah makan. Dengan posisi berbaring atau tiduran dapat menghambat proses pengosongan lambung.
Jika ini terus terjadi, bisa memicu sembelit atau kesulitan buang air besar. Untuk mencegahnya, hindari konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan kafein dalam menu sahur.
Gejala yang dirasa saat asam lambung naik yaitu nyeri di sekitar lambung atau perut kiri atas. Bisa juga terasa sensasi panas di dada. Bagi yang mudah mulas dan sakit perut, sebaiknya hindari kebiasaan tidur setelah makan.
Sakit tenggorokan juga bisa terjadi saat berbaring dengan kondisi perut penuh. Katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya, sehingga membuat asam lambung naik ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi seperti terbakar di tenggorokan. Jika dibiarkan, maka akan menyebabkan dan memperburuk peradangan.
Kurangnya aktivitas fisik saat berpuasa dan langsung pergi tidur usai makan membuat tubuh menimbun lemak, karena tidak diberikan kesempatan untuk membakar kalori yang masuk.
Selain itu, saat tidur terjadi peningkatan kadar hormon grehlin. Efek peningkatan hormon grehlin adalah munculnya rasa lapar setelah bangun.
Jadi, walaupun menahan kantuk usai makan sahur sangatlah sulit, namun ada baiknya berikan jeda waktu beberapa saat agar tubuh mencerna makanan dengan lebih baik.
KOMENTAR ANDA