Para pembicara dalam virtual press conference
Para pembicara dalam virtual press conference "Kelezatan ‘The Vegetarian Butcher’ dari Unilever Food Solutions untuk Kebaikan Diri dan Bumi”/ FARAH
KOMENTAR

UNILEVER kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Melalui Unilever Food Solutions (UFS), sebagai unit Business to Business (B2B) dari Unilever, UFS menghadirkan "The Vegetarian Butcher", inovasi ragam olahan alternatif daging dari bahan nabati dengan citra rasa dan tekstur yang serupa dengan daging hewani.

Inovasi ini akan menggerakkan sebanyak mungkin pebisnis kuliner untuk ikut mendampingi masyarakat menuju pola makan yang lebih bernutrisi dan berdampak positif bagi kelestarian bumi.

"Kami melihat adanya pergeseran pilihan konsumen menuju ragam makanan berbasis nabati, baik di tingkat lokal maupun global. Di sinilah tantangannya dan sebagai mitra setia kami menyediakan beragam solusi produk legendaris," kata Managing Director Unilever Food Stations Joy Tarigan, dalam konferensi pers virtual Unilever, Selasa (27/4).

Selama pandemi ini memang telah terjadi pergeseran pola makan. Survei menunjukkan, 90 persen masyarakat Indonesia mencoba mengonsumsi menu makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Jumlah orang yang lebih giat membeli sayur dan buah juga mencapainya persen dan layanan pesan antar makanan sehat meningkat sebanyak 7,4 persen.

Gaya hidup flexitarian (pola makan yang menambah porsi makanan berbasis nabati dan mengurangi porsi protein hewani), khususnya di kalangan young millenials dan Generasi Z, diperkirakan akan mendominasi penduduk dunia, termasuk Indonesia.

"Selain ingin terus hidup sehat sampai tua, pola makan juga berpengaruh besar terhadap lingkungan. Sekarang saya lebih memerhatikan makanan yang dikonsumsi, termasuk beralih ke bahan makanan plant-based yang lebih sustainable," aku Hamish Daud, selebriti dan pegiat gaya hidup sehat.

Mengenai "The Vegetarian Butcher", lahir dan dikembangkan oleh Jaap Kortewef, pecinta daging asal Belanda yang berinovasi menciptakan aneka daging olahan dari bahan nabati. Ia ingin mengajak masyarakat memiliki pola makan bernutrisi tanpa harus mengorbankan kelezatan, kesehatan, dan kelestarian hewan atau lingkungan.

The Vegetarian Butcher telah tersertifikasi halal dan tersedia dalam olahan yang menyerupai cita rasa dan tekstur dari daging ayam dan sapi. Kelezatannya telah hadir di lebih dari 30 negara dan mendapat sejumlah penghargaan bergengsi seperti Most Animal-friendly Company of the Year dari PETA (2012) dan Best Vegan Product di perhelatan The Vegan Awards 2016.

Sebagai langkah awal, UFS berkolaborasi dengan Burger King Indonesia yang dalam waktu dekat ini akan meluncurkan menu Plant-based Whopper.

"Burger King selalu mengutamakan kepuasan konsumen. Kami terus mencari kesempatan untuk memberikan alternatif menu baru yang inovatif dan relevan dengan minat serta kebutuhan mereka," ujar Chief Marketing Officer Burger King Indonesia Eugene Hong.

"Melalui restoran yang mengusung healthy concept, saya selalu mengedukasi dan meyakinkan pecinta kuliner bahwa makanan sehat itu tetap bisa enak. The Vegetarian Butcher buktinya, bahwa kreatifitas untuk menghidangkan makanan berbasis nabati sungguh tak terbatas dan tanpa mengorbankan rasa," ucap Chef Marinka.

 




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E