Foto pernikahan Ustaz Abdul Somad dengan Fatimah Az-Zahra, gadis berusia 19 tahun yang merupakan santri penghafal quran, asal Peterongan, Jombang, Jawa Timur/ Net
Foto pernikahan Ustaz Abdul Somad dengan Fatimah Az-Zahra, gadis berusia 19 tahun yang merupakan santri penghafal quran, asal Peterongan, Jombang, Jawa Timur/ Net
KOMENTAR

KABAR rencana pernikahan Ustaz Abdul Somad (UAS) menjadi viral beberapa minggu terakhir. Disebut-sebut, UAS akan menikah setelah Idul Fitri tahun ini, 17 Mei 2021.

Tapi tepat pada 16 Ramadhan 1442 H bertepatan dengan 28 April 2021, UAS resmi menikahi Fatimah Az-Zahra, gadis berusia 19 tahun yang merupakan santri penghafal quran, asal Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Ia anak keempat dari tujuh bersaudara. Ayah Fatimah, Salim Sholeh Barabud diketahui adalah seorang pengusaha di Jombang.

Berdasarkan keterangan Kepala KUA Peterongan, Abdul Ghofur, akad nikah UAS-Fatimah dihadiri hanya 20 orang saja. Hal itu mengingat pandemi Covid-19 yang masih terjadi.

Dalam akad nikah, UAS menyerahkan mas kawin 244 gram emas, yang terdiri dari 200 gram logam mulia dan 44 gram perhiasan emas.

Mengapa pernikahan UAS dipercepat?

Seperti diunggah kanal YouTube Semangat 5 Zaman, ternyata pernikahan yang berkesan mendadak itu sengaja dipilih UAS karena kabar pernikahannya terlanjur tersebar. UAS khawatir nantinya akan menciptakan kerumunan, yang notabene tidak dibolehkan selama pandemi. Juga ada pertimbangan jarak yang jauh antara Pekanbaru-Peterongan. Terlebih lagi, Presiden sudah mewanti-wanti untuk tidak boleh mudik.

Meski berusia 24 tahun lebih muda, Fatimah mantap untuk menikah dengan UAS. Perkenalan keduanya adalah buah perjodohan oleh Pimpinan Pesantren Tahfidz Quran Al-Muqaddasah, Ponorogo sekaligus Pengasuh Ponpes Gontor K. H. Hasan Abdullah Sahal.

Menurut sang Kyai, UAS meminta dicarikan jodoh seorang penghafal quran karena ingin merintis pesantren tahfidz quran.

Diketahui bahwa secara agama, UAS telah bercerai dari Mellya Juniarti sejak tahun 2016. Namun secara hukum, perceraian mereka baru disahkan pada tahun 2019.

 

 

 

 

 

 




Menteri PANRB Rini Widyantini: Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan untuk Menciptakan Kesetaraan Gender dan Lingkungan Kerja Inklusif di Sektor Pemerintahan

Sebelumnya

Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News