Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MUSIBAH tenggelamnya KRI Nanggala-402 masih menyisakan duka mendalam bagi rakyat Indonesia. Jika sanak keluarga kehilangan ayah, suami, anak mereka, maka Indonesia kehilangan 53 patriot terbaik penjaga kedaulatan negara. Ditambah lagi, kerugian materi berupa aset pertahanan negara yaitu kapal selam penjaga perairan Indonesia.

Musibah itu membawa keprihatinan rakyat, termasuk anak-anak di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Mereka berinisiatif mengumpulkan donasi untuk membeli kapal selam. Tak disangka, banyak warga yang ikut berpartisipasi.

"Awalnya kami hanya ingin menyampaikan bahwa anak-anak kami menggalang dana untuk membangkitkan rasa cinta Tanah Air. Tetapi kemudian banyak orang meminta kami membuka rekening khusus untuk donasi," ujar Ustaz M. Jazir, Ketua Dewan Syura Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, dilansir Kompas.

Sejak rekening dibuka tanggal 26 April, dalam 1 hari uang yang terkumpul mencapai 300 juta rupiah lebih. Bahkan terakhir diberitakan salah satu stasiun tv nasional sudah mencapai 400 juta rupiah (28/04/2021).

Dalam laman Instagram pribadinya, Ustaz Abdul Somad mengunggah ajakan "Patungan Rakyat Indonesia Membeli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala 402" sebagai bentuk dukungan terhadap apa yang dilakukan Masjid Jogokariyan. Dengan harapan, seluruh rakyat Indonesia bahu-membahu mengulurkan tangan memberi sumbangsih untuk menjadikan kekuatan armada laut Indonesia kembali jaya.

Tak hanya untuk membeli kapal selam, jemaah dan anak-anak Masjid Jogokariyan juga memberikan donasi sebesar 21 juta rupiah ke Danlanal Yogyakarta, termasuk di dalamnya santunan kepada keluarga korban Nanggala-402.

Gerakan tersebut mendapat apresiasi Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama Julius Widjojono. Menurutnya, pengumpulan dana untuk membeli kapal menunjukkan empati masyarakat terhadap musibah Nanggala-402.

Namun ia menjelaskan ada peraturan dan prosedur yang harus dipenuhi untuk membeli kapal selam yang termasuk dalam alutsista TNI. Pengajuan berjenjang mulai dari TNI AL ke Mabes TNI kemudian diteruskan ke Kementerian Pertahanan hingga ke Kementerian Keuangan. Kementerian Pertahanan, kini di bawah Menhan Prabowo Subianto, tentu sudah memiliki rencana jangka panjang terkait pengadaan dan peremajaan alutsista.

Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Al Muzammil Yusuf, gerakan yang digagas Masjid Jogokariyan adalah bentuk koreksi publik untuk pemerintah sekaligus kepedulian rakyat Indonesia. Meski demikian, ia menyebutkan bahwa harga kapal selam sangat mahal.

Kapal selam adalah salah satu alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang krusial. Banyak negara rela membangun sendiri kapal selam atau merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli kapal selam.
Setiap kapal selam punya kekuatan dan kelebihan berbeda-beda tergantung dari produsen pembuatnya. Tak hanya untuk patroli perbatasan perairan suatu negara, kapal selam juga digunakan untuk perang.

Mengutip CNN, harga kapal selam dengan teknologi canggih seperti Kelas Yasen/ Graney, Kelas Virginia, dan Kelas Seawolf harganya mencapai puluhan triliun rupiah. Sementara yang lebih 'murah' seperti Kelas Chang Bogo atau Kelas Soryu berada antara 5 – 7 triliun rupiah. Fantastis.

 

 




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News