Rumah sehat dengan konsep hijau memiliki dampak baik dalam menjaga kesehatan penghuninya serta menekan potensi penularan penyakit, termasuk Covid-19/Farah
Rumah sehat dengan konsep hijau memiliki dampak baik dalam menjaga kesehatan penghuninya serta menekan potensi penularan penyakit, termasuk Covid-19/Farah
KOMENTAR

PANDEMI Covid-19 yang masih menjadi ancaman nyata hingga saat ini membawa kebutuhan yang lebih mendesak soal pentingnya memiliki hunian yang sehat dan hijau.

Pasalnya, rumah sehat dengan konsep hijau memiliki dampak baik dalam menjaga kesehatan penghuninya serta menekan potensi penularan penyakit, termasuk Covid-19.

Lantas, apa saja yang perlu diperhatian untuk membangun rumah sehat dengan konsep hijau?

Arsitek dan urban designer Sigit Kusumawijaya membagikan tujuh konsep rumah sehat dengan konsep hijau dalam program Bincang Sehat bertajuk "Tata Ruang Rumah Sesuai Adaptasi Kebiasaan Kehidupan Baru" yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (30/4).

1. Sirkulasi Dan Pengkondisian Udara

"Pertama, kita bicara soal sirkulasi dan pengkondisian udara untuk membuang udara yang yang memiliki unsur toxic yang berbahaya bagi kesehatan," terang Sigit.

Dengan sirkulasi udara yang baik, maka penghuni akan mendapatkan manfaat kesehatan, kenyamanan dan bahkan hemat energi.

2. Material Organik, Non-Porous dan Non-Asbestos

Selain itu, sambungnya, dalam membangun rumah hijau, perlu juga diperhatikan penggunaan material organik non-porous dan non-asbestos.

"Material organik ini maksudnya yang mudah dibersihkan, semisal gagang pintu ata yang bisa dirawat dengan baik demi mengurangi kemungkinan virus dan bakteri bertahan hidup," tuturnya.

Perlu juga dihindari penggunaan material asbestos, semisal atap asbes yang bisa berbahaya bagi kesehatan penghuninya karena dapat mengganggu paru-paru.

3. Inovasi Smart Home

Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam membangun rumah hijau adalah inovasi smarthome demi memaksimalkan tingkat kenyamanan penghuninya, semisal penggunaan air purifier untuk memurnikan udara.

"Jika ada investiasi lebih, bisa coba denngan menggunakan panel surya untuk tenaga matahari karena bisa semakin heman energi," kata Sigit.

4. Pencahayaan Alami

Lebih lanjut dia juga menekankan soal pentingnya pencahayaan alami di dalam rumah.

"Pencahayaan alami dari matahari yang masuk ke rumah dapat meningkatkan keterikatan hubungan penghuni dengan alam. Tentu saja ini baik untuk kesehatan mental dan psikologis penghuni, apalagi sinar matahari pagi kaya akan vitamin D dan bagus untuk kekebalan imun tubuh dan kesehatan tulang," jelas Sigit.

5. Kenyamanan Spasial Ruang

Hal ini terkait dengan luuas bangunan yang layak dan nyaman untuk dihuni, baik untuk kesehatan fisik dan psikologis penggunanya.

"Tata ruang bisa diadaptasi sesuai dengan kebutuhan ruang, seperti untuk bekerja atau belajar sacara dari di rumah," kata Sigit.

"Jadi misalnya ada keperluan ruang tidur atau ruang keluarga disesuaikan dengan kebutuhan untuk bekerja atau belajar dari rumah," tambahnya.

6. Konservasi Air

Dalam pembangunan rumah sehat berkonsep hijau juga perlu diperhatikan soal resapan air.

"Perhatikan penggunaan area resapan air atau kolam retensi untuk menampung dan meneruskan air ke edalam tanah serta berpotensi mengudangi banjir," jelasnya.

7. Area Hijau Yang Cukup

Vegeatasi alami berguna untuk kesehatan fisik dan psikologi penghuninya.

"Adanya area hijau di rumah bisa membantu menyaring polutan yang bisa masuk ke rumah dan membahayakan tubuh," ujar Sigit.

"Bahkan beberapa tanaman bisa membantu meredam suara bising dari luar rumah," tandasnya.




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family