Asap mengepul di udara pasca serangan udara yang dilancarkan oleh Israel menghantam bangunan di wilayah Gaza, Palestina akhir pekan kemarin/Reuters
Asap mengepul di udara pasca serangan udara yang dilancarkan oleh Israel menghantam bangunan di wilayah Gaza, Palestina akhir pekan kemarin/Reuters
KOMENTAR

SUDAH jatuh tertimpa tangga. Peribahasa tersebut agaknya menggambarkan kondisi yang tengah dialami oleh wilayah kantung Gaza, Palestina.

Betapa tidak, wilayah yang sedang "babak belur" dihantam serangan udara dari Israel sejak beberapa waktu belakangan, kini juga terpaksa menonaktifkan situs pengujian dan vaksinasi Covid-19 utama di Gaza.

Menurut keterangan Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan udara Israel menyebabkan kerusakan di klinik al-Rimal Gaza yang merupakan usat medis terkait Covid-19. Akibatnya, layanan testing serta vaksinasi. Covid-19 di klinik tersebut terpaksa dihentikan.

"Penargetan pendudukan Israel terhadap Kementerian Kesehatan dan Klinik al-Rimal menyebabkan penghentian total pekerjaan satu-satunya laboratorium pusat yang memeriksa tes virus korona di (Gaza)," kata Wakil Menteri Kesehatan Youssef Abu al-Rish dalam sebuah pernyataan (Selasa, 18/5).

Dalam pernyataan terpisah, seperti dikabarkan Russia Today, pihak Kementerian Kesehatan di Gaza juga mengatakan bahwa serangan pasukan Israel menargetkan daerah pemukiman padat penduduk. Akibatnya, sekitar 40 ribu keluarga terpaksa melarikan diri ke tempat penampungan yang padat.

Hal ini memicu masalah baru karena kondisi tersebut menciptakan lingkungan berbahaya untuk penyebaran cepat Covid-19.

 




KBRI Kairo Dorong Peningkatan Ekspor dan Investasi Indonesia di Mesir

Sebelumnya

Tiada lagi Bang Muin

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News