NABI Yusuf terkenal dengan ketampanannya. Selain wajah rupawan, Nabi Yusuf dan pedoman hidupnya dapat dijadikan suri tauladan yang baik dalam menegakkan agama.
Kisah Nabi Yusuf bisa menjadi pilihan bijak Bunda untuk mengajari anak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya ahlak yang mulia.
Apa saja teladan Nabi Yusuf yang bisa diajarkan kepada buah hati Bunda?
1. Nabi Yusuf tidak sombong atas ketampanannya
Rendah hati, begitulah sosok Nabi Yusuf. Terlahir dengan paras yang tampan tak lantas membuatnya menjadi sombong dan membanggakan diri. Justru, Nabi Yusuf menjadi seseorang yang rendah hati. Baginya, ketampanan bukanlah segalanya. Justru keimanan lah yang penting di mata Allah.
2. Menjaga dan memelihara hawa nafsu
Karena ketampanannya, tidak sedikit wanita yang jatuh hati kepada Nabi Yusuf. Ketika seorang wanita mencoba menggodanya, ia mampu menahan dan menjaga hawa nafsunya agar tidak tergoda. Pengendalian diri yang diperlihatkan Nabi Yusuf adalah teladan yang baik untuk diajarkan kepada anak-anak. Si kecil juga dapat belajar bagaimana mengelola hawa nafsu agar tidak terjerumus dalam kesesatan.
3. Tidak menyimpan dendam
Nabi Yusuf kecil memiliki pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Saudara-saudaranya yang dengki atas ketampanannya sempat membuangnya ke dalam sumur. Tapi Nabi Yusuf tidak menyimpan dendam, ia justru tetap bersikap baik dan memaafkan kesalahan saudara-saudaranya.
Nilai ini bisa Bunda Ajarkan kepada si kecil, bagaimana memaafkan yang salah dan menghadirkan rasa sayang antar saudara.
4. Berlaku sabar atas ujian-Nya
Sejak kecil, Nabi Yusuf tidak pernah luput dari berbagai macam ujian. Beliau harus hidup terpisah dari orangtua, digoda para wanita, hingga dimasukkan ke dalam penjara. Nabi Yusuf tidak pernah menyerah, ia terus bertawakal dan tak putus memohon pertolongan Allah.
Permohonannya pun berbuah manis, Allah selalu menolongnya setiap dilanda cobaan. Dan akhirnua, tahta kerajaan pun diwariskan kepada Nabi Yusuf.
5. Tidak sombong
Di awal kenabiannya, Nabi Yusuf mendapatkan mimpi yang menakjubkan. Ia melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud menyembahnya. Mimpi itu diceritakannya kepada sang ayah, Nabi Yakub.
Dijelaskan Nabi Yakub, itu adalah pertanda bahwa Yusuf kecil akan menjadi orang besar. Karenanya Nabi Yakub berpesan agar merahasiakan mimpi itu dari siapapun.
Sejak itu, Nabi Yusuf memiliki kelebihan menerjemahkan mimpi. Namun hal itu tidak membuatnya sombong. Ia tidak serta Merta memamerkan kelebihannya.
Ajarkan teladan ini kepada si kecil, Bunda. Tidak memamerkan kelebihan akan menyelamatkan diri dari hal negatif dan perbuatan dosa, iri, serta dengki.
6. Waspada dan mengantisipasi hal buruk
Dari kisah Nabi Yusuf kita dapat mengambil pelajaran, bahwa keburukan dapat datang dari mana saja. Jadi, waspadalah kepada siapapun dan dimanapun. Antisipasi lah segala hal dengan bergantung kepada Allah.
7. Tidak berlaku sombong atas keturunannya
Nabi Yusuf memiliki garis keturunan yang tidak sembarangan. Buyut, kakek dan ayahnya adalah seorang Nabi. Tetapi ia tidak sombong, Nabi Yusuf tetap rendah hati. Bahkan ketika sedang kesusahan, Beliau hanya mengandalkan Allah semata. Bukan garis keturunannya.
KOMENTAR ANDA