Vaksin AstraZaneca/ Net
Vaksin AstraZaneca/ Net
KOMENTAR

JIKA selama ini pemberitaan vaksin AstraZaneca identik dengan pelarangan, penyetopan sementara, dan tudingan pembekuan darah, saat ini AstraZaneca membawa kabar baik: terbukti ampuh untuk menghadapi virus varian baru India (B.1.617.2).

Varian virus penyebab Covid-19 dari India adalah salah satu varian yang harus diwaspadai mengingat virus yang sudah terdeteksi di Indonesia ini dapat meningkatkan penularan.

Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) Inggris memperlihatkan data bahwa varian dari India itu lebih menular dibandingkan varian lain penyebab Covid-19. Guardian melaporkan bahwa virus varian India bahkan 50% lebih menularkan dibandingkan varian Kent yang banyak terdapat di Inggris.

Karen itulah virus varian asal India tersebut sangat berpotensi meningkatkan angka kasus Covid-19 di sebuah negara. Termasuk meningkatkan angka rawat inap dan angka kematian akibat Covid-19.

Seperti diketahui, Inggris merupakan salah satu negara dengan angka kasus Covid-19 yang terus meningkat akibat varian-varian baru.

Sebuah kabar baik datang dari para peneliti Inggris yang baru-baru ini menemukan bahwa vaksin Pfizer dan AstraZaneca dapat mencegah Covid-19 bergejala yang ditularkan virus varian India dan varian Kent, dilansir BBC.

Studi yang dilakukan Public Health England (PHE) itu menunjukkan bahwa kedua vaksin efektif 33% terhadap varian India tiga minggu setelah dosis pertama, dan efektif 50% terhadap varian Kent. Dua suntikan memberikan tingkat perlindungan yang sama terhadap penyakit simptomatik kedua varian. PHE menyatakan vaksin kemungkinan akan lebih efektif dalam mencegah seseorang dirawat inap dan berujung pada kematian.

Lebih spesifik, konsultan ahli epiemiologi medis PHE sekaligus kepala studi tersebut, Dr. Jamie Lopez Bernal menjelaskan bahwa efektivitas vaksin AstraZaneca mencegah Covid-19 bergejala akibat virus varian India sebesar 32,9% setelah dosis pertama dan 59,8% setelah dosis kedua.

Hingga 24 Mei 2021, 37 juta penduduk Inggris telah mendapat vaksin dosis pertama dan 22 juta penduduk telah menerima vaksin dosis kedua.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan temuan studi tersebut memberikan rasa percaya diri bahwa pelonggaran pembatasan di Inggris dapat dilaksanakan pada 21 Juni mendatang. Data studi juga menunjukkan pentingnya seseorang mendapatkan vaksin kedua untuk mendapatkan imunitas yang lebih kuat.

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health