Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENJADI seorang ibu itu adalah tugas yang paling berat. Jika tidak pandai mengatur emosi, ibu gampang stres dan anak yang jadi korbannya. Anak salah sedikit, auto langsung marah-marah.

Kenapa ya, kok bisa begitu? Sebenarnya, kenapa sih orangtua mudah sekali emosi pada anak?

1. Merasa lelah
Tidak ada yang bisa menandingi pekerjaan seorang ibu. Mengurus rumah tangga, mengurus anak dan suami, belum lagi yang jadi wanita karier, harus pula mengurus pekerjaan kantor.

Berat, sudah pasti. Lelah dan mudah stres, itu yang paling sering dialami Bunda. Itulah alasan mengapa Bunda menjadi gampang tersulut emosinya. Apalagi jika pekerjaan merapikan rumah yang dilakukan dalam waktu lama, tiba-tiba sekejap mata berantakan lagi.

2. Kurangnya "me time"
Karena pekerjaan yang tidak ada habisnya ini, waktu Bunda menjadi habis. Tidak ada kesempatan untuk memanjakan diri. Di sinilah peran ayah menjadi penting untuk membantu Bunda "menyediakan" waktu khusus untuknya.

3. Ekspektasi yang terlalu tinggi
Sebagian besar Bunda berharap anaknya bisa mengerjakan apa saja, namun kenyataannya tidak demikian. Padahal ekspektasi Bunda, diajarkan satu sampai dua kali saja sudah bisa.

Inilah yang membuat Bunda menjadi mudah terpancing emosinya. Jadi, jangan menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap anak, ya Bunda.

4. Karena kebiasaan
Bunda sudah terbiasa memarahi anak jika melakukan kesalahan atau yang tidak sesuai dengan harapan. Padahal, jika diberitahu pelan-pelan saja, anak masih bisa mengerti.

Coba mulai sekarang Bunda melatih diri untuk lebih bersabar. Tarik napas dalam-dalam atau pergi sebentar ke kamar jika emosi Bunda akan meledak-ledak.

Intinya, mulai sekarang perbaiki komunikasi dengan Ayah. Jika Bunda sudah merasa lelah, minta bantuan Ayah untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau mengurus anak. Beri waktu minimal sedikit saja pada diri sendiri untuk bisa beristirahat, merilekskan badan. Dengan begitu, Bunda tidak perlu marah-marah yang luar biasa kepada si kecil. Seperti dikutip dari @parentingdunia.

 




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting