KOMENTAR

NAMA Nadine Abdullatief mulai dikenal seiring berita tentang serangan Israel ke Palestina yang makin gencar. Gadis kecil itu membuat masyarakat dunia mendengar kisahnya yang mewakili generasi masa depan Palestina.

Fotografer Sanad Latifa, menurut Nadine, adalah orang pertama yang mempublikasikan pesannya kepada publik lewat sebuah video. Kala itu Nadine berada di depan reruntuhan bangunan korban bom. Di tengah pengambilan gambar, sempat pula terlihat sekelebat cahaya seperti tembakan di udara.

"Umur saya baru 10 tahun. Saya menangis setiap saya melihat apa yang terjadi. Saya hanya ingin menjadi dokter dan membantu rakyat Palestina, tapi bagaimana saya bisa belajar (dalam kondisi seperti ini)?" ujar Nadine sambil menahan isak tangis dalam video tersebut.

"Saya senang bisa membawa pesan saya kepada masyarakat dunia, seperti di Kanada, Inggris, atau Paris, agar mereka bisa mendengar apa yang sedang terjadi di Gaza. Sangat tidak adil bagi siapa pun untuk hidup di tempat seperti ini (sambil menunjuk reruntuhan di belakangnya), tempat ini tidak aman untuk siapa pun."

"Anak-anak menangis memanggil ibu mereka. Banyak ibu yang kehilangan anak, banyak anak yang kehilangan orangtua. Anak-anak kehilangan hak mereka untuk menuntut ilmu," tambahnya.

Nadine juga mengatakan betapa ia lelah setiap hari mendengar ledakan bom. Bahwa ia hanyalah anak kecil yang tidak tahu harus berbuat apa dan ia sangat takut untuk melakukan apa pun.

"Setiap bangun tidur saya selalu bertanya, mengapa kami harus mengalami hal ini? Saya bermimpi menjadi dokter. Saya ingin kelak dapat membantu saudara-saudara saya. Tapi bagaimana mungkin saya bisa mewujudkan mimpi saya? Saya tidak lagi punya hak dan kesempatan untuk belajar," ujar Nadine menegaskan penderitaan dan perjuangan anak-anak Palestina saat diwawancara RT.

Nadine juga menyuarakan permintaannya agar masyarakat dunia tidak menjual senjata kepada pihak Israel karena senjata-senjata tersebut digunakan untuk hal-hal buruk, dan rakyat Palestina tidak pantas dihancurkan seperti ini.

Nadine kemudian terlibat bersama anak-anak dan para pemuda bahu-membahu membersihkan kota dari puing-puing dan debu yang memenuhi jalan-jalan utama di Gaza.

Pesan kemanusiaan Nadine mendapat banyak reaksi dari warganet dunia. Mereka berempati dengan kepolosan Nadine yang memperlihatkan lingkungan sekitarnya yang tengah hancur, termasuk rumah teman-temannya. Mereka pun mendoakan agar Nadine bisa mewujudkan cita-citanya menjadi dokter demi menolong banyak orang.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News