Bocah dicukur habis agar tidak keluar rumah selama pandemi di Thailand/Net
Bocah dicukur habis agar tidak keluar rumah selama pandemi di Thailand/Net
KOMENTAR

SEORANG ibu di Kaohsiung, Taiwan punya cara yang cukup 'ekstrem' untuk mencegah anaknya yang mulai beranjak remaja keluyuran di tengah pandemi Covid-19.

Pekan lalu, dia pergi ke tempat potong rambut dan meminta seorang pekerja untuk menata rambut anaknya agar terlihat 'mengerikan'. Si ibu mengatakan, hal ini untuk mencegah putranya keluar rumah di tengah perjuangan Taiwan menahan lonjakan kasus corona di bawah peringatan Level 3.

Kisah ini dibagikan oleh seorang penata rambut di Kaohsiung, bermarga Huang, pada Minggu (30/5) di grup Facebook. Dia mengatakan bahwa seorang wanita telah memintanya untuk menata rambut putranya yang berusia 15 tahun dengan gaya rambut yang bisa membuatnya tidak berani keluar rumah.

Wanita itu menjelaskan bahwa dia khawatir putranya akan berkeliaran di luar untuk bergaul dengan teman-temannya. Wanita itu sengaja meminta Huang memberinya potongan rambut yang buruk sehingga dia akan malu dilihat oleh teman-temannya.

Mendapat perintah tersebut, Huang segera mencukur bagian atas kepala remaja itu hingga botak, meninggalkan cincin tipis rambut di sekitar sepertiga bagian bawah kepalanya.

Potongan rambut itu tentu saja memiliki efek yang diinginkan sang ibu. Si bocah, tak karuan kesal dan menangis, "Saya tidak ingin keluar! Saya malu!"

Ide sang ibu berhasil!

Postingan Huang banyak direspon. Netizen membandingkan penampilan baru anak itu dengan mantan Walikota Kaohsiung Han Kuo-yu, sementara yang lain mengira dia mirip dengan karakter botak Sha Wujing dari film 'Journey to the West'.

Banyak yang menganggap strateginya ekstrem, tetapi mungkin efektif dalam mendorongnya untuk mengikuti pedoman Level 3:

"Orang tua ini benar-benar kejam, tetapi saya harus mengatakan bahwa anak itu pasti akan dengan patuh tinggal di rumah," kata salah satu warganet, seperti dikutip dari Taiwan News, Kamis (3/6).

"Memotong rambutnya dengan cara ini jauh lebih keren dan mencuci rambut akan jauh lebih mudah," kata yang lainnya.

"Ini akan menjadi sebulan sebelum dia ingin keluar. Dia harus dianugerahi Hadiah Nobel untuk pencegahan epidemi," katanya.




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News