Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BEBERAPA hari ini di beberapa media sosial berseliweran video yang bercerita bahwa orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 di sekitar lubang bekas suntikan bisa ditempel benda-benda yang terbuat dari besi. Hal itu menandakan bahwa dibekas suntikan itu ada daya magnetnya.

Di video tersebut juga dijelaskan, bahwa vaksin Covid-19 yang sudah disuntikkan itu memang memiliki magnet. Benar atau tidak?

Dokter Adam Prabata, dalam akun Instagramnya menjelaskan, vaksin Sinovac memiliki komposisi berupa bahan aktif dan bahan inaktif. Bahan aktif itu berupa virus yang sudah dilemahkan (inaktif) yang tidak bisa menginfeksi dan memperbanyak diri.

Sedangkan bahan inaktif berfungsi meningkatkan produksi antibodi (alumunium hydroxide), yang terdiri dari sodium chloride, disodium hydrogen phosphate dodecahydrade, sodium hydrogen phosphate monohydrade (larutan garam).

Sementara untuk vaksin AstraZeneca juga terdiri dari dua komposisi, bahan aktif dan inaktif. Bahan aktif terbuat dari DNA Sars-Cov-2 yang menjadi target vaksin. DNA yang digunakan adalah DNA spike protein yang diintegrasikan ke vektor virus, yaitu adenovirus.

Bahan inaktif dari vaksin AstraZeneca merupakan magnesium chloride hexahydrade, sodium chloride (garam pelarut adenovirus), L-Histidine, L-Histidine Hidroxychloride (mendukung vaksin lebih efektif), disodium edetate dihydrade, ethanol (mencegah kontaminasi), sucrose (pelindung vaksin dari suhu rendah), polysorbate 80 (emulsifier vaksin), dan air.

Begitu pula dengan vaksin Sinopharm, yang terdiri dari dua komposisi, bahan aktif (virus inaktif yang tidak bisa menginfeksi dan memperbanyak diri), dan bahan inaktif yang terdiri dari alumunium hydroxide (meningkatkan produksi antibodi), sodium chloride, disodium hydrogen phosphate dodecahydrade, dan sodium hydrogen phosphate monohydrade (larutan garam).

Lalu, apakah komposisi pada vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm itu mengandung magnet? Dengan tegas dr Adam Prabata menjawabnya, tidak!

"Vaksin Covid-19 tidak mengandung bahan yang sifatnya ferromagnetik (mudah ditarik magnet). Vaksin Covid-19 juga tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya," begitu tegasnya di @adamprabata.

Jadi kesimpulannya, baik vaksin Sinovac, Sinopharm, maupun AstraZeneca tidak bisa menyebabkan seseorang memiliki kemampuan magnet, tidak pula mengandung bahan yang memiliki kemampuan magnet.

 




Kolaborasi Kementerian PPPA & Kementerian Komdigi Siap Perkuat Literasi Digital Perempuan dan Anak

Sebelumnya

Menag Nasaruddin Umar: Gerakan Kepramukaan Madrasah Harus Dikembangkan Demi Menyiapkan Generasi Adaptif dan Kreatif

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News