Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

AMAR ma'ruf nahi Munkar adalah salah satu perkara yang harus dihidupkan dalam rumah tangga. Apabila suami menemukan penyimpangan dalam diri istrinya, ia berkewajiban untuk meluruskan dan mengingatkan. Demikian pula sebaliknya.

Tetapi perlu diingat, ketika istri menyampaikan nasehat dan teguran kepada suami harus dengan cara cerdik. Sebab yang dikehendaki dari teguran itu adalah kebaikan pada diri suami. Bukan mengundang keburukan yang lebih besar.

Ya, teguran layaknya pisau tajam yang perlu diwaspadai dan ekstra hati-hati menggunakannya. Perlu sebuah seni dan kelihaian dalam menegur suami.

Teguran yang bagus akan berbuah manis dan semakin mendekatkan hati, juga menjernihkan jiwa. Begitulah kira-kira seharusnya teguran seorang istri kepada suami.

Mampu menangkap kealpaan dan keluputan, bukan mencari-cari kesalahan, tidak membeberkan aib dan membesar-besarkannya, serta tidak memburu kesalahan secara membabi buta, perlu kematangan berpikir.

Suami akan lebih menghargai istri yang mudah memaafkan, melupakan kesalahan, mwncarikan alasan suami melakukan kesalahan, dan menyimpan rahasia serta keadaannya.

Berikut seni menegur yang bisa digunakan oleh para istri:

1. Hendaknya teguran dimulai dengan pertanyaan yang bisa dimengerti tanpa melukai perasaan suami.

2. Tegurlah dengan kalimat yang tegas, jelas dan singkat. Jangan membuatnya semakin tidak paham atau merasa bodoh dan tersudutkan.

3. Jangan mencela pribadinya. Fokuslah pada apa kesalahannya. Hindari kalimat-kalimat seperti:
• "Kamu tidak menghargaiku sama sekali."
• "Kamu salah, kamu egois, kamu dingin."
• "Kamu suami yang tidak berperasaan, tidak punya nurani."
• "Kamu tidak punya belas kasihan sama sekali!"
• "Kamu selalu saja terlambat, tidak tepat waktu."

Insya Allah, dengan seni menegur ini tidak akan ada keributan dalan rumah tangga.

 




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family