Di tengah lonjakan kasus baru infeksi Covid-19 yang terjadi di sejumlah wilayah di tanah air beberapa waktu terakhir, nama ivermectin menjadi buah bibir di masyarakat/Net
Di tengah lonjakan kasus baru infeksi Covid-19 yang terjadi di sejumlah wilayah di tanah air beberapa waktu terakhir, nama ivermectin menjadi buah bibir di masyarakat/Net
KOMENTAR

DI TENGAH lonjakan kasus baru infeksi Covid-19 yang terjadi di sejumlah wilayah di tanah air beberapa waktu belakangan ini, nama "ivermectin" menjadi buah bibir di masyarakat. 

Ratusan ribu dosis obat tersebut bahkan telah dikirim ke Kudus, kabarnya untuk membantu pencegahan dan terapi pada pasien Covid-19. 

Namun, benarkah ivermectin sudah terbukti efektif untuk pasien Covid-19?

PhD Candidate Medical Science dari Kobe University, Dokter Adam Prabata, menjelaskan serba-serbi ivermectin bagi pasien Covid-19 melalui akun Instagramnya (Kamis, 10/6). 

Dokter Adam menjelaskan, ivermectin merupakan obat yang sudah disetujui untuk digunakan pada manusia dan hewan pada beberapa penyakit, antara lain adalah infeksi cacing di manusia (strongyloidasis usus halus dan onchocerciasis), infeksi cacing di hewan serta scabie dan kutu kepala. 

Namun baru-baru ini, obat itu disebut-sebut berpotensi bisa memberikan manfaat bagi pasien Covid-19. Hal itu sebenarnya bukan tanpa alasan. Pasalnya, ivermectin memiliki aktivitas anti-inflamasi atau anti peradangan. Selain itu, obat tersebut juga kabarnya bisa membantu mecegah melekatnya virus penyebab Covid-19 dengan sel di tubuh. 

Lantas, bagaimana faktanya?

Dokter Adam mebeberkan bahwa sejauh ini sudah ada sekitar 46 penelitian yang dilakukan mengenai efek dari ivermectin pada pasien Covid-19. Sekitar 24 penelitian di antaranya adalah Randomized Controlled Trial (RCT). Ini merupakan model penelitian terbaik untuk mencari efek obat di suatu penyakit.

Hasi dari 24 penelitian tersebut ada yang menunjukkan bahwa ivermectin bisa bermanfaat untuk melawan Covid-19. Namun ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa ivermectin tidak bermanfaat untuk melawan Covid-19. 

"Mayoritas penelitian yang menunjukkan bahwa ivermectin bermanfaat (bagi pasian Covid-19), hanya mengikutsertakan sekitar 50 hingga 200 orang," tulisnya. 

"(Sedangkan) penelitian dengan skala besar (400 orang) menunjukkan bahwa ivermectin tidak bermanfaat, bahkan untuk Covid yang ringan," sambung Dokter Adam yang juga aktif mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19 di akun media sosialnya. 

Jika demikian, lantas bagaimana dengan India yang sempatmenggunakan ivermectin untuk mengobati Covid-19?

Dokter Adam menjelaskan bahwa sejak 27 Mei 2021 lalu, ivermectin sudah tidak lagi masuk ke dalam obat yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan India untuk digunakan pada pasien Covid-19. 

Bahkan sejumlah lembaga internasional ternama pun belum memberikan lampu hijau bagi ivermectin untuk menjadi obat atau pencegah Covid-19. 

Dia mengatakan, di National Institutes of Health (NIH) belum ada data peneltian yang memadai untuk merekomendasikan atau melarang penggunaan ivermectin pada Covid-19.

Sedangkan Infectious Siseases Society of America (IDSA) dan World Health Organization (WHO) sejauh ini tidak merekomendasikan ivermectin untuk pasien Covid-19, kecuali untuk uji klinis.

"Bukti-bukti ilmiah yang ada saat ini masih sangat lemah untuk mendukung manfaat atau efektivitas invermectin bagi pasien Covid-19," tandasnya. 




Berjalan Kaki Bantu Mencegah Penyakit Kronis, Benarkah?

Sebelumnya

Wajib Tahu, Ini Waktu yang Tepat untuk Merebus atau Mengukus Sayuran Agar Nutrisi Tak Hilang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health