SEBAGAI kepala rumah tangga, ada kalanya ayah hanya berpikir memiliki tugas mencari nafkah. Saking asyiknya bekerja, tidak jarang hubungan dengan anak menjadi kurang "bersahabat". Berangkat di pagi buta dan pulang saat anak sudah terlelap. Saat libur, dipakai untuk menyelesaikan tugas kantor yang tertunda.
Anak menjadi kurang mengenal sosok ayah. Bahkan terkadang untuk mendekat saja ada perasaan takut kalau-kalau justru mengganggu ayah bekerja.
Padahal, ada berbagai alasan yang perlu ayah tahu bahwa kedekatan antara ayah dan ananda memiliki sisi positif yang luar biasa.
Pertama, anak yang dekat dengan ayahnya biasanya lebih ceria. Mengapa? Seorang ayah sangat lekat sekali dengan sosok penolong. Jadi, kehadiran ayah di dekat mereka membuatnya merasa aman dan nyaman. Anak juga jadi mudah berinteraksi dengan orang lain, karena mereka yakin ada sosok ayah yang akan menjadi penolong ketika interaksinya dengan orang lain tidak berjalan baik.
Kecemasan seorang anak akan hilang ketika berdekatan dengan ayahnya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psycology mengatakan bahwa ayah membantu anak menghilangkan rasa cemas dan membuatnya berani mengungkapkan isi hati.
Kedekatan ayah dengan anak juga memberikan efek positif berupa emosi yang lebih stabil. Dengan kestabilan emosi ini, anak akan semakin percaya diri, semangat, dan lebih bisa menguasai dirinya. Kehadiran ayah sangat membantu anak membangun emosinya.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of New Jersey menyebutkan anak yang memiliki kedekatan dengan ayah mempunyai IQ yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak dekat dengan ayahnya. Sebab, ayah mengajarkan anak untuk berpikir logis.
Jadi ayah, bangunlah kedekatan dengan anak dari mereka kecil. Sering menggendongnya, mencium dan memeluk, atau sekadar menyapa saat hendak tidur malam, adalah upaya untuk membangun kedekatan hubungan dengan anak. Luangkan waktu untuk mengajarinya belajar atau mengajaknya bermain. Karena hal kecil ini akan memberikan dampak besar bagi tumbuh kembang buah hati.
KOMENTAR ANDA