LEBIH cepat menular dan dapat mengurangi efektivitas vaksin, membuat virus Corona varian Delta dianggap sangat kuat. Hal ini diakui pula oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Dr Mike Ryan, meminta masyarakat untuk lebih mewaspadainya.
Dijelaskan Dr Mike, varian Delta ini dapat dengan mudah menemukan individu yang memiliki imunitas rendah. Itulah mengapa varian B1617.2 ini lebih cepat dalam hal menularkan.
"Individu-individu yang memiliki imunitas rendah ini akan cepat tertular virus varian Delta dan kemudian harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena gejala berat yang diderita. Kemungkinan pasien meninggal dunia menjadi sangat tinggi," kata Dr Mike. Seperti dikutip dari Detik.com.
Untuk menyekat penularan virus varian Delta ini, lanjut dia, satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan vaksinasi. Karenanya, setiap negara dan pejabat kesehatan di dunia disarankan untuk segera melakukan donasi dan pendistribusian vaksin. Sosialiasi vaksin pun lebih digencarkan lagi, sehingga individu tidak ragu akan efektivitas vaksin yang mampu menghambat kinerja virus.
Varian Delta dianggap sebagai virus yang lebih cepat dan lebih bugar. Diakui pula oleh pejabat teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove, keberadaan virus Corona yang diketahui berasal dari India ini sudah ada di 92 negara.
"Sejak Mei 2021 lalu, WHO sudah mengklarifikasi varian Delta sebagai Variant of Concern atau VoC, karena terbukti lebih mudah menular dari varian aslinya yang teridentifikasi di Wuhan, China" ujar Maria.
Meski belum ada penelitian mengenai keganasan varian Delta, namun sejumlah laporan telah masuk, bahwa gejala yang ditimbulkannya lebih parah.
Walau begitu Maria menegaskan, tidak ada varian yang benar-benar menemukan kombinasi penularan dan kematian yang tinggi. Hanya saja, varian Delta yang paling mampu, tercepat, dan terkuat dibanding virus lainnya.
KOMENTAR ANDA