PANDEMI Covid-19 di Indonesia memang sudah sangat mengkhawatirkan. Sebab, jumlah angka kematian anak terbanyak di Indonesia belakangan ini dikarenakan terinfeksi Covid-19. Bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap, 1 dari 8 kasus konfirmasi Covid-19 adalah anak-anak.
Ketua Umum IDAI Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) FAAP mengatakan, proporsi kasus Corona pada anak di tingkat nasional mencapai 12,5 persen. Dan rentang usia anak yang diserang adalah antara 0 hingga 18 tahun.
Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menduga, virus Corona varian Delta, meski memiliki gejala yang sama dengan varian dari Wuhan, China, namun besar kemungkinan lebih mudah menularkan pada anak-anak. Kemungkinam ini disampaikan langsung oleh PLT Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwo dalam dialog di kanal YouTube Kemenkes, Rabu (23/6).
Saking mudahnya menyerang pada anak, menurut Maxi, melihat dari data yang ada anak di bawah usia 10 tahun sudah ada yang kena. Itulah mengapa varian Delta India berbeda dengan varian Wuhan.
"Dengan gejala klinis yang sama, semua virus menular dari droplet. Hanya saja, untuk varian Delta ini penularannya sangat cepat, eksponensial seperti di negara asalnya, India. Kita juga sudah coba lihat di Kudus, penularannya cepat banget. Sama juga kayak di Jakarta," kata Maxi.
Dari hasil pengamatan, di Kudus lonjakan Covid-19 yang begitu tinggi, sama halnya dengan di DKI, sudah dipastikan berasal dari varian Delta tersebut. Kondisi ini menjadi perhatian serius Kemenkes dan akan segera dilakukan tes whole genome sequencing atau pengurutan DNA secara lengkap pada suatu organisme.
Untuk melakukan tes genome tersebut, sudah ditunjuk 14 laboratorium untuk melakukannya.
KOMENTAR ANDA