SEBUAH video viral yang tersebar di media sosial WhatsApp menunjukkan peringatan seorang dokter paru di RS Pertamina Jaya, Jakarta.
Dokter dengan APD lengkap itu mengaku kewalahan dengan kasus varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India tersebut.
"Kami di Jakarta sendiri sudah banyak. Kita sendiri sudah kewalahan dengan varian ini, dan sangat-sangat tidak bisa diremehkan," ujarnya dalam video yang dilihat redaksi pada Jumat (25/6).
Menurut sang dokter, varian Delta sangat mudah menular dan sulit terdeteksi. Bahkan terkadang perlu beberapa kali tes swab PCR untuk mendeteksi infeksi varian tersebut.
Varian tersebut juga ditegaskan tidak mengenal usia, bahkan banyak pasien berusia 20 tahun-an terinfeksi.
"Jadi jangan lengah, dan tolong sekali saya sangat meminta, bukan hanya jaga jarak tapi juga masker," imbaunya.
Ia menjelaskan, menjaga jarak hanya berfungsi untuk mencegah penularan secara droplet. Sedangkan aerosol atau partikel-partikel lebih kecil dari droplet masih bisa berkeliaran di udara dalam waktu tertentu. Akibatnya mereka yang tidak memakai masker sangat rentan terinfeksi.
Dengan penularan varian Delta yang semakin tinggi, dokter wanita itu juga menganjurkan agar penggunaan masker dilakukan dua lapis.
"Sekarang masker bedah satu lapis tidak bisa lagi. Ini demi keselamatan kita semuanya. Karena varian India ini luar biasa ganasnya," ucapnya.
Dalam penggunaan masker dua lapis, ia merekomendasikan agar masker bedah dilapisi dengan masker kain.
"Mohon kesediaan masyarakat untuk menggunakan dan menjalani 5M ini. Kami sudah kewalahan, obat-obatan sudah banyak yang habis," pungkasnya.
KOMENTAR ANDA