KOMENTAR

"IT'S time show". Ya, setelah menunggu akhirnya kita dapat menyaksikan kreatifitas tanpa batas dari para mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam UNJ Fashion Event (UFE) 2021.

Kejutan-kejutan unik yang dijanjikan saat fashion show virtual, benar-benar terjadi. Penonton dimanjakan betul oleh warna-warna yang ceria dengan berbagai motif kanak-kanak, yang menjadi pembuka stage Childhood Memories.

"Kegiatan akademik ini merupakan ajang pembelajaran serta show management bagi mahasiswa juga eksplorasi kreativitas dan kemampuan intelektual sebagai calon desainer yang handal serta mengaplikasikan ilmu yang telah diterima dalam perkuliahan," kata Dr Wesnina, MSn, Koor Prodi Pendidikan Tata Busana UNJ, dalam sambutan UFE 2021.

Empat stage yang ditampilkan para talenta-talenta muda berbakat ini memang sangat memukau. Dari permainan warna, motif, hingga detil pakaian yang dibuat patut mendapat penghargaan luar biasa dari siapa saja yang menyaksikannya.

Childhood Memories

Pada stage Childhood Memories, para desainer mengaku terinspirasi oleh masa-masa yang menyenangkan saat masih kecil  Menampilkan inspirasi dari kenangan mainan anak, makanan, dan kartun, koleksi 13 fashion designer ini tampil memukau dengan warna-warna cerah dan cutting yang maksimal.

"Kegembiraan masa kecil adalah ketika hari Minggu pagi menyantap sarapan semangkuk sereal ring warna-warni nan lezat dicampur susu. Apakah anak-anak akan cukup dengan semangkuk sereal? Tentu tidak, mereka akan mengambil semangkuk lagi sampai perut mereka penuh sereal dan susu," celoteh Ayunda Maharani, salah satu desainer di Stage Childhood Memories yang mengambil tema "Frook Snoock".

Teenage Festivity Exploration

Kelima belas desainer di Stage Teenage Festivity Exploration berusaha menampilkan kembali kenangan romantis saat remaja. Terinspirasi dari kehidupan sosial, percintaan dan kepribadian serta mimpi-mimpi serta keinginan tampil eksentrik. Potongan warna meriah dengan kain holografik menampilkan sisi ceria seorang remaja.

"Siapa yang nggak ingat saat-saat jatuh cinta saat remaja dulu? Cinta yang sederhana tapi selalu bisa.membuat kita semangat. Dunia serasa milik berdua, cinta-cintaan, bahagia, ada surat cinta, dikasih cokelat, bunga, dan hadiah manis lainnya. Gimana mungkin bisa lupa itu semua?" ucap Desdina Fauhan Utami, sang desainer yang menampilkan tema "Fallen-Teens".

Adulthood Journey Essentialy

Salah satu yang mewakili stage Adulthood Journey Essentialy ini adalah karya Dini Amalia Prameswari. Karyanya yang mengambil tema "Classeacal" merupakan representasi dari karakter dan prinsip hidup seorang pelaut. Tidak perlu takut dan ragu, beranikan diri untuk berlayar, hadapi rintangan dan taklukan lautan.

"Begitupun dengan hidup yang kita jalani. Percaya pada kemampuan diri sendiri dan gapai impian," ucap Dini.

Elderly Reflection Spirituality

Inspirasi kehidupan para legendaris dan beberapa tokoh nasional yang tampak klasik namun tetap mewah, serta Arif dan bijaksana, salah satunya ditampilkan oleh busana "Nyoe Panto" karya Annisa Aulia Maharani.

Warna-warna netral dengan kain tradisional menambah eksotisme tampilan desainer di Stage Elderly Reflection Spirituality ini.

"Srikandi dari Tanah Rencong yang merupakan sosok perempuan tangguh adalah Cut Nyak Dien. Ada banyak kisah yang ditinggalkan, salah satunya pintu belakang keraton Aceh yang kini dijadikan salah satu motif kain tenun lokal," kata Annisa.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E