Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

ANGKA kasus positif Covid-19 pada anak di semester ini sangat tinggi. Ikatan Dokter Anak Indonesia mencatat, 1 dari 8 kasus adalah anak-anak.

Dari catatan ini, Bunda benar-benar harus memberikan perhatian ekstra kepada anak-anak, utamanya mereka yang sedang menjalani isolasi, baik mandiri atau di rumah sakit.

Pelajari apapun yang berkaitan dengan kesehatan anak. Salah satunya adalah pemberian vitamin saat anak terpapar virus.

Berikut daftar vitamin yang dapat menjadi referensi Ayah dan Bunda saat anak terinfeksi Covid-19, baik dengan gejala ringan atau sedang.

Mengutip laman Instagram @tanyadokteranak, ini sejumlah vitamin yang dapat dikonsumsi anak saat sedang menjalani isolasi mandiri:

1. Vitamin C
Segala bentuk vitamin C disarankan untuk dikonsumsi anak setiap hari. Dengan aturan:
• anak usia 1-3 tahun maksimal 400 mg/hari.
• anak usia 4-8 tahun maksimal 600 mg/hari.
• usia 9-13 tahun maksimal 1200 mg/hari.
• usia 14-18 tahun maksimal 1800 mg/hari.

2. Vitamin D
Walaupun berada di daerah tropis, namun menurut hasil survey, sebanyak 43 sampai 44 persen anak perkotaan dan pedesaan mengalami defisiensi vitamin D. Kadar vitamin D dalam darah kurang dari 30 nmol/L.

Untuk vitamin D, sebaiknya anak-anak yang usianya kurang dari 3 tahun mengonsumsi per harinya maksimal sebanyak 400 IU. Sedangkan anak usia 4 hingga 13 tahun maksimal konsumsi 1.000 IU/hari.

Vitamin D disarankan pula dikonsumsi anak dengan rentang usia 14-18 tahun dengan dosis maksimal 2.000 IU/hari, namun untuk yang memiliki obesitas maksimal konsumsi vitamin D sebanyak 5.000 IU/hari.

3. Zinc
Zinc atau seng terbukti dapat menurunkan kejadian diare dan pneumonia, mendukung pertumbuhan linear/tinggi dan menurunkan angka kematian akibat infeksi.

Untuk anak usia 6-11 bulan, berikan Zinc 3 mg per hari selama 2 bulan berturut-turut. Sementara anak usia 1-2 tahun, pemberian Zinc dibatasi 6 mg/hari selama 2 bulan, diulang tiap 6 bulan.

4. Vitamin A
Vitamin A terbukti menurunkan angka kematian sebesar 24 persen dan kematian akibat diare sebesar 28 persen. Vitamin A juga baik untuk kesehatan mata.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vitamin A diberikan kepada bayi 6-11 bulan sebanyak 100.000 unit, anak usia 1-5 tahun sebanyak 200.000 unit tiap 4 sampai 6 bulan sekali.

Beruntung, pemerintah selalu menyediakan kapsul vitamin A biru untuk bayi 6-11 bulan dan vitamin A merah untuk anak usia 1-5 tahun, setiap bulan Februari dan Agustus.

5. Zat Besi (Fe)
Zat besi sangat disorot oleh WHO lantaran memiliki peran penting dalam membantu perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, konsentrasi, dan prestasi belajar anak.

Suplemen zat besi diberikan pada saat bayi baru lahir. Remaja perempuan juga harus memiliki cukup zat besi agar nanti melahirkan bayi-bayi yang sehat, tanpa kekurangan zat besi.

6. Yodium atau Iodium
Yodium sangat penting untuk pertumbuhan berat dan tinggi badan anak, serta perkembangan kecerdasan otak. Balita yang kekurangan yodium akan memiliki IQ yang rendah.

Vitamin-vitamin tersebut sebaiknya tidak hanya dikonsumsi saat terinfeksi Covid-19 saja. Bayi dan balita (0-2 tahun) juga membutuhkan suplementasi vitamin dan mineral yang direkomendasikan oleh IDAI, guna menunjang tumbuh kembang yang optimal.

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health