Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PEMERINTAH terus melakukan pelacakan atas penyakit Covid-19 varian Delta ke seluruh wilayah. Ini dilakukan untuk mempercepat proses penanganan dan menekan angka kasus positif yang saat ini sudah membludak.

Pelacakan terhadap varian Delta menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menjadi lebih mudah. Sebab dua ciri utama dari varian tersebut sudah diketahui. Yaitu pasien memiliki CT value yang rendah dan masa aktifnya lebih cepat.

"Ada dua ciri varian Delta, yaitu CT Value pasien rendah dan virusnya yang sangat aktif. Siapa saja yang bergejala kemungkinan akan cepat bergejala berat atau bisa jadi sebaliknya. Kalau imunnya bagus, maka ia cepat sembuh," kata Menkes saat konferensi pers tentang "Penerapan POKM Darurat di Luar Jawa Bali, Jumat (9/7).

Mengandalkan dua ciri tersebut, nantinya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan melakukan simulasi menggunakan CT Value. Namun simulasi tidak menyertakan pemeriksaan menyeluruh atau whole genome sequencing (WGS), agar hasil diperoleh dengan cepat.

Karena tidak memakai WGS, sebagai pembandingnya adalah kasus Covid-19 yang terjadi di Jawa dan Bali. Sebagai contoh, kasus di Sumatera Barat. Di provinsi ini, kebanyakan pasien datang dengan CT Value 12,15 dan jika dipersentasekan maka yang memiliki nilai CT terendah tersebut ada 38,7 persen. Data diambil pada Minggu pertama Desember 2020.

Rendahnya angka CT Value ini terus berlangsung hingga akhir Juni 2021, di mana CT Value pasien mencapai 8,22.

Dan sebagai pembanding, untuk kasus dengan dominasi varian Delta seperti di DKI Jakarta, Kudus, dan Bangkalan, pasien positif Covid-19 terdeteksi memiliki CT Value di bawah angka 10, yaitu 0,95 persen dan CT Value di bawah 20 sebanyak 81,2 persen.

"Dari komparasi ini dapat disimpulkan, daerah-daerah yang rata-rata memiliki pasien dengan CT Value rendah, kemungkinan sudah dimasuki oleh varian Delta. Dengan begitu, kita bisa melakukan persiapan-persiapan yang lebih baik lagi," ujar Budi Gunadi.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News