SEIRING dengan terjadinya revolusi industri, perubahan pada kebutuhan Sumber Daya Manusia ikut berubah sebagai akibat atau adaptasi dari revolusi itu. Perubahan sendiri dapat dilihat dari banyaknya persaingan bisnis yang tidak lagi memanfaatkan SDM, tapi mengarah pada penguasaan teknologi dan kompetensi.
Mencetak SDM berkualitas tinggi dan menguasai teknologi merupakan kendali dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Karenanya, pemerintah lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui Dirjen Pendidikan Vokasi melakukan kemitraan strategis dengan Belanda lewat Orange Knowledge Programme (OKP) yang salah satu kegiatannya adalah Tailor Made Training Plus (TMT+).
Program kreatif ini didedikasikan untuk mendukung SMK Pusat Keunggulan agar melahirkan SDM berkualitas teknologi. Berfokus pada pengembangan SDM di SMK Pusat Keunggulan bidang Pertanian (kompetensi keahlian agribisnis tanaman pangan dan holtikultura dan agribisnis ternak unggas).
Salah satu SMK Pusat Keunggulan yang ikut serta adalah SMKN 1 Karang Tengah, Cianjur. Sekolah ini memiliki 6 kompetensi keahlian, yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura, Nautika Kapal Penangkap Ikan, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Perikanan Air Tawar, Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, dan Rekayasa Perangkat Lunak.
"Sektor pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Bangsa Indonesia, karena cukup strategis dalam membangun bangsa. Buktinya, di masa pandemi sekarang sektor ini tetap eksis menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami berharap melalui Program SMK Pusat Keunggulan, sektor pertanian akan menghasilkan petani-petani milenial," kata Wawan Mawardi, Kepala SMKN 1 Karang Tengah, Cianjur.
SMK Pusat Keunggulan lainnya adalah SMK Samudra Nusantara, Cirebon. Sekolah ini ditetapkan sebagai center of excellence pada jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Beberapa pengembangan program dilakukan, di antaranya penambahan fasilitas praktikum, peningkatan kompetensi dan pelatihan guru.
"Rencana implementasi pengembangan sekolah adalah siswa telah dikenalkan pada dunia industri sejak kelas satu, melalui program PKL. Di kelas 2 dan 3, siswa disiapkan dengan praktikum untuk kesiapan uji kompetensi industri," ujar Jahri Faidi, Kepala SMK Samudra Nusantara, Cirebon.
Selain meningkatkan mutu siswa, para tenaga pendidik SMK Pusat Keunggulan juga diberikan penguatan dalam kapasitas kompetensi. Di sinilah kerja sama Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek RI dengan Dyandra Academy (PT Dyandra Promosindo) berkolaborasi menghadirkan Digital Marketing Development Program.
Program ini dikhususkan bagi tenaga pendidik di daerah Jawa Barat, Banten dan Jakarta pada 1-18 Juni 2021.
Tujuannya, mengoptimalkan peluang strategi digital marketing untuk menjangkau masyarakat dan industri. Dengan mengenal berbagai platform dan aplikasi media digital, mereka akan mudah menerapkan strategi digital marketing.
Hal ini telah diaplikasikan oleh SMK Samudra Nusantara. Mereka mengoptimalkan website untuk memberi informasi mengenal profil sekolah dan jurusan, berita, bursa kerja khusus, penerimaan siswa didik baru, hingga e-raport.
Sementara SMKN 1 Karang Tengah, Cianjur menggunakan aplikasi medsos sebagai sarana promosi dan informasi.
"Keselarasan kapasitas kompetensi guru dan tenaga pendidik harus ditingkatkan. Implementasi program Digital Marketing Development Program sangat diperlukan untuk memasarkan produk dan jasa melalui branding, agar pasar menjadi luas dan marketingnya cepat," ucap Rumpoko Adi, Direktur Dyandra Promosindo.
KOMENTAR ANDA