Psikolog Sarra Risman dalam webinar parenting bertajuk Menempa Anak Mandiri, Minggu (25/7)/ FARAH
Psikolog Sarra Risman dalam webinar parenting bertajuk Menempa Anak Mandiri, Minggu (25/7)/ FARAH
KOMENTAR

ANAK adalah anugerah terindah orangtua. Butuh ilmu khusus untuk membesarkan anak seperti yang diinginkan orangtua. Salah satunya mandiri.

Kemandirian seorang anak haruslah diterpa sejak dini. Psikolog Sarra Risman mengatakan, mandiri itu identik dengan biji sebuah tanaman. Untuk tumbuh subur dan berbunga, biji itu harus disiram dan diberi pupuk secara rutin.

"Untuk menyiram dan memberinya pupuk, harus ada petani yang benar-benar fokus merawatnya. Petani ini adalah orang yang dekat dengan anak atau memiliki waktu interaksi terbanyak dengan anak. Siapa? Ya orangtuanya, entah itu ibu atau ayahnya," kata Sarra dalam Webinar Menempa Anak Mandiri, Minggu (25/7).

Petani tersebut, lanjut putri dari psikolog ternama Elly Risman, tidak boleh lebih dari satu. Jika lebih dari satu, maka harus mempunyai visi dan misi yang sejalan, sehingga anak tidak menjadi bingung dengan pola pendidikan yang berbeda-beda.

Dan yang terpenting, si petani haruslah berilmu. Tidak hanya ilmu warisan turun temurun, petani juga harus membuka wawasan, mencari ilmu-ilmu baru yang kekinian, yang memudahkannya dalam membentuk anak yang mandiri.

"Perlu waktu untuk membuat anak menjadi mandiri. Buat saya, waktu itu tidak hanya 3 sampai 4 tahun, tapi bisa sampai 11 tahun," ujar ibu tiga orang anak ini.

Dari waktu yang panjang tersebut, konsistensi dari petani sangat diperlukan. Dan karena bisa gagal, maka kita pun bisa memanennya dengan sempurna, asalkan kemandirian itu ditanamkan di usia yang tepat.

"Jangan kemudian karena tidak tega melihat anak mencuci piring, misalnya, sehari kemudian tugas itu tidak lagi diberikan. Ketidakkonsistenan ini yang membuat petani tidak mampu memetik buah panen yang sempurna," demikian Sarra Risman.
    




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting