SEBAGAIMANA gejala influenza, nyeri otot terkadang menyertai. Badan terasa pegal, persendian kaku dan nyeri, memulai rangkaian gejala influenza.
Saat ini, nyeri otot juga menandai jika seseorang telah terpapar virus Corona. Gejala ini diikuti dengan sakit kepala luar biasa, tubuh menggigil, kehilangan indra penciuman, dan sakit di tenggorokan.
Lalu, apakah beda nyeri otot sebagai salah satu gejala Covid-19 dengan nyeri biasa?
Mengutip dari Health, Amir Barzin, DO, MS, komandan insiden untuk Pusat Diagnostik Pernapasan di Pusat Medis UNC di Chapel Hill, peradangan otot kerap terjadi saat seseorang terpapar virus.
Nyeri tersebut menandai adanya peradangan otot akibat infeksi. Serat otot menjadi rusak akibat serangan virus.
Pada kasus Covid-19, hal ini memicu respon peradangan di dalam tubuh melalui sitokin inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan otot.
Memang sulit sekali membedakan nyeri otot akibat covid dengan nyeri akibat cedera olahraga. Namun biasanya, nyeri yang diakibatkan oleh virus cenderung menyebar ke seluruh jaringan otot. Sementara nyeri akibat cedera olahraga cenderung menyerang otot tertentu saja.
Tak hanya itu, nyeri otot lantaran covid dapat sembuh dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan pasca si pasien sembuh (long covid). Sedangkan nyeri yang diakibatkan cedera olahraga akan sembuh dalam waktu 2 hingga 3 hari.
Karena panjangnya efek yang ditimbulkan dari nyeri otot akibat Covid-19, maka ahli fisioterapi dan spesialis pengobatan nyeri dari Yale Medicine Charles Odonkor, MD, menyarankan pasien untuk mengonsumsi asetaminofen dan ibuprofen. Ditambah istirahat yang cukup dalam jangka waktu yang lama.
Tidak sama halnya ketika nyeri diakibatkan oleh cedera olahraga. Pasien hanya cukup mengompres bagian otot yang nyeri menggunakan es. Atau, melakukan peregangan ringan guna merilekskan kembali otot-otot.
KOMENTAR ANDA