Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PERSOALAN pendidikan di tengah pandemi memang masih menyisakan polemik di masyarakat.

Meskipun pemerintah telah menggelontorkan dana untuk subsidi kuota internet bagi siswa, mahasiswa, dan guru, persoalan belum meratanya akses internet masih terasa—termasuk masih banyak daerah yang terkendala sinyal komunikasi.

Demikian juga dengan tidaknya meratanya penguasaan teknologi digital di kalangan guru. Ada guru-guru yang berhasil membuat konten pembelajaran yang menarik secara audiovisual, namun lebih banyak yang belum memaksimalkan pembelajaran daring.

Ditambah lagi, kerepotan orangtua—terlebih mereka yang masih harus WFO dan/ atau memiliki lebih dari 2 anak. Ada screen time yang tak bisa dibatasi, tugas yang dikerjakan semau anak—atau lebih parah lagi, membuat orangtua mengerjakan tugas anak. Intinya, transfer ilmu pengetahuan tidak berjalan se-smooth pembelajaran tatap muka di sekolah. Tak heran bila banyak orangtua berkeinginan mengirim anak kembali ke sekolah.

Terkait keinginan tersebut, orangtua harus menyimak lagi imbauan yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Ada dua hal penting yang harus dilakukan orangtua untuk anak selama pandemi Covid-19 menurut IDAI.

Pertama, orangtua harus membuat keputusan terbaik untuk kesehatan dan kesejahteraan anak secara bijak.

Kedua, orangtua harus tetap memenuhi kebutuhan dasar kesehatan dan tumbuh kembang anak.

"Kami ingin mengingatkan bahwa pendidikan perilaku hidup bersih sehat dan 3M dimulai dari rumah. Mulailah berulang-ulang mengajari anak untuk cuci tangan, pakai masker, menjaga jarak sejak dini, semampunya dulu, tidak dengan dimarahi, namun dengan contoh, bimbingan, dan penghargaan ketika ia berhasil," ujar Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon), Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI tentang rencana transisi pembelajaran tatap muka.

"Kegiatan pembelajaran tatap muka meningkatkan risiko penyebaran wabah Covid-19. Namun apabila orangtua memandang bahwa manfaat kehadiran pembelajaran tatap muka lebih besar dari risiko yang ada, maka mohon mempertimbangkan matang-matang dengan fokus pada kesehatan dan keselamatan kita semua," tambahnya.

Menurut Ketua Umum IDAI, pandemi Covid-19 mengubah banyak hal bagi masyarakat. Namun bagi anak-anak, pandemi menjadi kenyataan yang akan membentuk perilaku mereka di kemudian hari.

dr. Aman mengajak para orangtua bekerja sama dalam membentuk perilaku sehat yang konsisten sejak dini agar anak memiliki kebiasaan rutin yang baik di kemudian hari. Ia berharap semoga anak Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia bisa selamat melewati pandemi ini.

"Bangsa yang besar (adalah) bangsa yang bisa melindungi anaknya dari pandemi," pungkas Ketua Umum IDAI.

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News