PENDIDIKAN merupakan unsur penting dalam kemajuan bangsa. Karenanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia yang memiliki kepetwnai global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Salah satu contoh pencetak Pelajar Pancasila adalah SMK 2 LPPM-RI Majalaya. Mereka memiliki visi membentuk individu produktif yang MANTAP, yaitu Mandiri, Terampil, Agamis, dan Profesional.
Mendukung terwujudnya Pelajar Pancasila, SMK 2 LPPM-RI Majalaya memiliki 4 kompetensi keahlian, yaitu Teknik Permesinan, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Grafika/Desain Grafis, dan Multimedia.
Sekolah ininjuga memiliki fasilitas yang memadai seperti ruang desain grafis, bengkel.otomotif, bengkel permesinan, ruang multimedia, ruang cinema, ruang perakitan, dan ruang multimedia.
SMK 2 LPPM-RI Majalaya ininjuga menggabungkan soft skill dan hard skill. Di kelas 10, siswa difokuskan menggali potensi, menjelaskan gambaran umum tentang kompetensi keahlian, dan membangkitkan passion.
Naik ke kelas 11, siswa diajak berkonsentrasi pada program keahlian dengan menggunakan metode base project. Dan di kelas 12 para.kurid melakukan penguatan kompetensi melalui magang /PKL selama 6 bulan di Industri dan Dunia Kerja (IDUKA).
"Kami akan membentuk siswa yang produktif, mantap, dan mampu mengembangkan potensi terbaiknya serta dapat bersaing secara nasional maupun internasional," kata Kepala SMK 2 LPPM-RI Majalaya RM Otto Muharam.
Pelajar Pemcasila juga menjadi visi sekolah penggerak Program Center of Excellence (CoE) SMK Al Badar, Balaraja.
Di sini, ada 3 program keahlian yang sangat diminati siswa, yaitu Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), dan Teknis Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
Visi Pelajar Pancasila terwujud saat SMK Al Badar berhasil mendapat peringkat kedua lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) se-Provinsi, peringkat kedua musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ), dan peringkat 3 lomba videografi se-Kabupaten.
Di bidang non akademis, siswa SMK Al Badar aktif dalam kegiatan Pramuka dan Paskibraka, serta membuka Market Day (memasarkan produk perusahaan sponsor).
"Kegiatan Market Day ini terbukti menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan soft skill di bidang kewirausahaan. Siswa juga mendapat banyak pengalaman berharga dalam aktivitas ekonomi produktif," ujar Ustur Ubadi, Kepala SMK Al Badar.
Tak hanya siswa, perwujudan Pelajar Pancasila juga tak lepas dari tenaga pendidik yang unggul dan dapat beradaptasi dengan perkembangan digital saat ini.
Inilah mengapa Direktorat Kementerian dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RU bekerja sama dengan Dyandra Academiy (PT Dyandra Promosindo) menghadirkan program Digital Merketing Development untuk pengembangan guru dan tenaga pendidik se-Jawa Barat, Benten, dan Jakarta sejak 1-18 Juni 2021.
Program pengembangan ini memberikan kesempatan kepada kepala dan guru sekolah untuk memahami strategi digital marketing.
Dalam penerapannya, website SMK 2 LPPM-RI berisi informasi kompetensi keahlian, prestasi siswa, ekstrakurikuler dan penerimaan peserta didik baru. Sedangkan SMK Al Badar memanfaatkan platform Youtube sebagai sarana untuk memberi informasi dan mempromosikan program-program yang telah dilaksanakan.
"Melalui Digital Marketing Development Program diharapkan dapat meningkatkan kemampuan digital marketing para kepala dan guru sekolah. Selain itu, para kepala dan guru dapat menerapkan strategi komunikasi yang efektif kepada stakeholders untuk memberikan informasi mengenai keahlian, keunggulan dan prestasi yang ada di sekolah,” tutup Rumpoko, Director Dyandra Academy.
KOMENTAR ANDA