Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

MODE tahun 1920-an dianggap sangat revolusioner. Tampilan luar biasa dan cara pakaian dibuat atau diproduksi sangat berbeda dari cara yang dilakukan saat ini. Beberapa kain yang digunakan dalam pakaian terbilang langka atau hampir tidak dapat dikenali saat ini.Namun dengan melihat kain yang populer di Roaring Twenties membuat kita lebih mudah untuk memahami bagaimana dan mengapa pakaian dari era ini terlihat seperti itu.

Selama mode tahun 1920-an, pakaian wanita dibuat dari kain halus berkualitas tinggi yang ringan, lapang, dan lembut saat disentuh. Era tersebut belum memiliki mode lembut pada mesin cuci sehingga pakaian sangat sulit untuk dibersihkan. Itulah mengapa sulit untuk menemukan barang antik asli dalam kondisi yang benar-benar murni.

Jauh berbeda seperti pakaian saat ini yang diproduksi secara massal dan dibuat dari kain sintetis yang sangat tahan lama, kualitas dan perawatan yang dilakukan pada konstruksi pakaian selama mode tahun 1920an sangat mengesankan. Semua kain ini digunakan dengan hati-hati untuk menciptakan gaya pembuatan yang indah dan menggemparkan bangsa selama dekade tersebut.

Cotton

Katun adalah industri yang berkembang pesat di Amerika pada mode tahun 1920-an. Katun adalah kain yang sangat disukai yang memiliki beragam kegunaan. Bahan breathable ini tidak hanya bagus untuk menciptakan pakaian yang tahan aus, namun dapat diolah dengan berbagai cara untuk menciptakan tekstur dan tampilan yang berbeda.

Wool

Wool adalah kain yang selalu populer yang tahan lama dan sempurna untuk banyak pakaian yang diproduksi selama periode ini. Karena teksturnya yang kasar, wol sering dikombinasikan dengan kain yang lebih lembut untuk menciptakan campuran wol yang sedikit lebih nyaman dipakai. Kain lain seperti katun atau sutra membuat kain ini lembut saat disentuh dan lebih mudah dirawat.

Silk

Kain sutra lembutnya benar-benar tak tertandingi. Kain yang sulit didapat ini hadir dalam berbagai tekstur yang berbeda, membuatnya sempurna untuk berbagai penggunaan dan pakaian. Sutra tradisional memiliki penampilan yang tipis, berkilat, halus, dan indah dipandang.

Rayon

Rayon adalah kain semisintetik yang dibuat dari pulp kayu lalu diolah secara kimia dan diubah menjadi serat selulosa tipis, yang kemudian ditenun bersama. Karena kain sintetis masih dalam masa pertumbuhan selama tahun 1920-an, pada awalnya kain ini memiliki tekstur yang kasar dan tidak menarik. Namun seiring berjalannya waktu, rayon dikombinasikan dengan bahan lain untuk menciptakan perpaduan yang lembut. Selama mode 1920-an, rayon umumnya dikenal sebagai sutra buatan.

Linen

Linen adalah kain yang telah ada selama berabad-abad, berkat teksturnya yang kokoh dan breathability. Kain ini memiliki kualitas tajam dan bersih yang memberikan daya tarik luar biasa. Sebuah kain alami yang disukai sejak zaman Mesir, menjadi pilihan populer untuk pakaian di era 20-an dan tetap bertahan sampai hari ini.

Knit

Pakaian rajut masih sangat populer di era modern ini. Pada tahun 1920-an rajut memiliki penggunaan yang sangat berbeda. Sweater rajut sering dikaitkan hanya dengan pakaian atletik atau perguruan tinggi dan dianggap terlalu kasual untuk dipakai sehari-hari.

Kain rajutan pada masa Twenties sedikit berbeda dalam tekstur dan desain dari rajutan yang kita miliki di zaman modern. Karena bahan sintetis seperti elastane belum diperkenalkan, sweater rajut tidak memiliki tampilan stretch yang sama seperti saat ini. Benang itu mentah dan kaku, sedangkan sekarang sudah lembut dan lentur.




Ingin Mencerahkan Kulit Wajah Secara Alami dalam 3 Bulan? Coba Cara Ini

Sebelumnya

NINA NUGROHO Hadirkan “Peuhaba” di IN2MF 2024: Sustainable Modest Fashion Indonesia dalam Keindahan Wastra Nusantara

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga