Wakil Presiden K. H. Ma'ruf Amin/Net
Wakil Presiden K. H. Ma'ruf Amin/Net
KOMENTAR

WAKIL Presiden K. H. Ma'ruf Amin meresmikan program "Kita Jaga Kiai" hasil inisiasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Kementerian Agama RI dalam konferensi video di kediaman resmi Wapres (02/08/2021).

Kita Jaga Kiai sebagai upaya untuk menjaga ulama Indonesia dari serangan wabah Covid-19 menjadi urgen mengingat makin banyak kiai, ulama, pengasuh pesantren, cendekiawan, ilmuwan, juga santri yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di lingkungan pesantren selama beberapa bulan terakhir.

Wapres juga mengapresiasi masyarakat dan ormas Islam—termasuk MUI—yang aktif mengedukasi umat untuk disiplin protokol kesehatan serta mengampanyekan pencegahan penularan Covid-19. Hal itu menurut Wapres salah satu dari tujuan syariah Islam yaitu menjaga jiwa (hifzhun nafs), seperti dimuat wapresri.go.id.

Kita Jaga Kiai adalah sebuah program yang bertujuan menekan laju penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Prof. Dr. Cholil Nafis menyatakan lebih dari 900 ulama Islam meninggal karena Covid-19. Hal itu dikatakannya saat menghadiri pemakaman ulama perempuan Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ), yang meninggal pada 23 Juli lalu.

"Program (Kita Jaga Kiai) ini salah satu bentuk penghargaan pemerintah dalam menjaga kesehatan para kiai dan pengasuh pesantren yang sudah berjasa kepada masyarakat, bangsa, dan negara," ujar Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat peluncuran virtual program Kita Jaga Kiai (02/08/2021).

Wapres menggambarkan wafatnya para kiai dan ulama sebagai musibah yang tak tergantikan dan kebocoran yang tidak bisa ditambal. Ulama sebagai pewaris dakwah Rasulullah bertanggung jawab dalam menjaga, mendidik, dan memperbaiki segala aspek kehidupan umat. Mulai dari bidang akidah, pemikiran, ibadah, muamalah, hingga akhlak.

Termasuk dalam lingkungan pesantren, para kiai tak hanya mendidik para santri tapi juga mengembangkan khazanah keilmuan masyarakat sekitar. "Kiai dan ulama juga berkontribusi mengajarkan sikap patriotik, cinta Tanah Air, dan bela negara," kata Wapres, dikutip dari nu.or.id.

Senada dengan Wapres Ma'ruf, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Tarmizi Tohor menjelaskan bahwa program ini adalah aksi nyata dalam menjaga kesehatan di lingkungan pondok pesantren, baik itu para santri, pengurus pesantren, termasuk para kiai.

Program Kita Jaga Kiai merupakan pemanfaatan zakat, infak, dan sedekah demi kemaslahatan umat. Menurut Tarmizi dalam siaran pers Kemenag, program ini adalah bentuk kepedulian masyarakat terhadap peran para kiai sebagai pilar pertahanan bangsa. Program ini juga diharapkan dapat memotivasi optimalisasi pengelolaan zakat.

Sebagai aksi nyata melindungi lingkungan pondok pesantren, dilansir antaranews.com, program Kita Jaga Kiai mencakup layanan pemeriksaan kesehatan, pelaksanaan vaksinasi, distribusi paket higienitas dan paket imunitas, juga pemberian bantuan bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri.

Program Kita Jaga Kiai merupakan salah satu adaptasi yang dilakukan BAZNAS di tengah pandemi. "Adalah kewajiban umat untuk menjaga para kiai yang menjadi garda depan syiar agama di Indonesia.

Dan Kita Jaga Kiai sejalan dengan program pemerintah menuju herd immunity yang dilakukan dengan jalan 'jemput bola' ke komunitas pesantren," ujar Ketua BAZNAS Noor Ahmad.

 

 




Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Warga Mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina di Selat Sunda

Sebelumnya

KBRI Kairo Dorong Peningkatan Ekspor dan Investasi Indonesia di Mesir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News