SEORANG perawat di Jerman Utara dituduh melakukan tindakan yang tidak manusiawi. Pada saat vaksinasi massal, perawat dari Palang Merah itu menyuntikkan larutan garam, bukan vaksin Covid-19.
Perawat berusia 40 tahun itu diduga memberikan larutan garam alih-alih vaksin virus corona Pfizer BioNTech kepada beberapa orang di pusat vaksinasi Palang Merah Jerman di Friesland, sebuah distrik pedesaan dekat pantai Laut Utara - pada April lalu.
Perbuatannya baru terungkap ketika ia menceritakan perbuatannya kepada seorang rekan baru-baru ini, dan rekan itu melaporkannya kepada aparat.
Meskipun larutan garam tidak berbahaya, kebanyakan orang yang divaksinasi di Jerman pada bulan itu adalah orang tua yang berisiko tinggi terkena Covid-19.
Akibat tindakannya ini, pihak berwenang segera memanggil 8.600 orang yang divaksinasi antara 5 Maret hingga 20 April untuk mengulang suntikan sebagai tindakan pencegahan. Tidak jelas berapa banyak yang disuntik dengan larutan garam dari daftar 8.600 orang itu.
Wakil kepala tim krisis corona Lower Saxony, Claudia Schröder, mengatakan kepada penyiar radio publik Jerman NDR, bahwa perlu dilakukan vaksinasi ulang sebab tidak diketahui jelas siapa saja yang mendapat larutan garam itu.
"Kami telah menawarkan semua orang untuk melakukan pengulangan. Vaksinasi ulang tidak berbahaya," katanya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (11/8).
Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa perawat tersebut termasuk salah satu orang yang skeptis terhadap vaksin. Dari postingan media sosialnya ditemukan beberapa ungkapan tentang ketidakpercayannya terhadap vaksin.
Perawat itu telah diskors dari pekerjaannya. Laporan mengatakan bahwa dia telah ditangkap.
KOMENTAR ANDA