Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PERNAH nggak Bunda ingkar janji pada anak? Misalnya, bunda janji untuk membelikannya sesuatu saat mereka berhasil mengerjakan tugas. Namun karena si kecil tidak memintanya, Bunda berpikir tidak apa-apa tidak membelikannya. Toh mereka juga lupa.

Walaupun Bunda  anggap hal ini sepele, tapi bisa menjadi sebuah kebiasaan yang berdampak buruk. Walaupun anak diam saja, namun akan ada efek dari perbuatan ini.

Anak Merasa Kecewa

Meskipun anak diam, dalam hati kecilnya mereka memendam kekecewaan. Diamnya mereka bukan karena lupa, bisa jadi si kecil enggan memintanya lagi.

Coba Bunda bayangkan, betapa sedihnya ketika mereka membayangkan akan bermain dengan "hadiah" yang akan diterimanya, tapi tidak jadi. Kalau hal ini terjadi berulang kali, betapa sedih dan kecewanya mereka.

Hilang Kepercayaan

Layaknya orang dewasa yang akan hilang rasa percayanya apabila berulang kali diingkari, hal yang sama terjadi pada anak. Si kecil akan menaruh rasa tidak percaya kepada Bunda.

Padahal, rasa percaya adalah kunci utama menjalin hubungan baik dengan anak. Jika rasa percaya itu sudah tidak ada, sulit bagi Bunda untuk mendidiknya lagi.

Meniru Ingkar

Ini yang paling menyedihkan, anak akan meniru apa yang Bunda lakukan, yaitu ingkar. Ingat Bun, anak adalah peniru ulung. Mereka akan berlaku sama seperti yang orangtuanya lakukan.

Orangtua adalah role model bagi buah hatinya. Bagaimana anak terbentuk saat besar nanti, adalah gambaran perilaku orangtuanya. Jadi jika Bunda terbiasa ingkar, tidak menutup kemungkinan anak juga akan mudah ingkar janji.

Kurangnya Rasa Hormat

Akibat lain dari kebiasaan ingkar janji orangtua terhadap anak adalah berkurangnya rasa hormat. Karena anak akan beranggapan, orangtua sudah tidak bisa lagi memenuhi janji-janjinya.

Memenuhi janji adalah bentuk integritas kepada orang lain. Maka dari itu, penting untuk menepati janji kita kepada anak.

Merasa Tidak Menjadi Prioritas

Sejatinya anak adalah segalanya bagi orangtua. Apapun kebutuhan dan keinginannya, sebisa mungkin dipenuhi, sepanjang orangtua masih mampu.

Namun ketika mereka merasa selalu diingkari, akan timbul perasaan bahwa mereka bukanlah prioritas, bukan lagi hal penting dalam kehidupan Bunda.

Bunda, ada baiknya sebisa mungkin memenuhi janji pada anak. Kalaupun ada sesuatu hal yang membuat bunda tidak dapat memenuhi janji, jelaskan saja apa alasannya.

Mulailah dengan meminta maaf, jangan gengsi! Buatlah janji baru dan kali ini sebaiknya benar-benar ditepati.

 




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting