Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memutuskan untuk kembali memberlakukan lockdown karena ditemukan satu kasus Covid-19/Reuters
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memutuskan untuk kembali memberlakukan lockdown karena ditemukan satu kasus Covid-19/Reuters
KOMENTAR

SELANDIA Baru merupakan negara yang patut diacungi jempol dalam hal antisipasi yang tinggi di tengah pandemi Covid-19. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memutuskan untuk kembali menempatkan negara itu di bawah penguncian ketat alias lockdown setelah satu kasus baru virus corona dilaporkan di kota terbesarnya di Auckland. Ini merupakan kasus Covid-19 pertama yang ditemukan di negara itu dalam enam bulan terakhir.

Keputusan mengenai lockdown level 4 itu diumumkan pada Selasa (17/8). Dengan demikian, seluruh Selandia Baru akan dikunci selama tiga hari mulai besok (Rabu, 18/8). Sementara itu Auckland dan Coromandel, kota pesisir tempat orang yang terinfeksi juga menghabiskan waktu, akan dikunci selama tujuh hari.

Di bawah aturan penguncian level 4 dan merupakan level terberat itu, sekolah, kantor, dan semua bisnis akan ditutup dan hanya layanan penting yang akan beroperasi.

"Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk keluar dari ini secepat mungkin adalah bekerja keras," kata Ardern dalam pidato nasional yang disiarkan televisi.

"Kami telah membuat keputusan atas dasar bahwa lebih baik memulai dari yang tinggi dan turun daripada turun, tidak menahan virus dan melihatnya bergerak cepat," sambungnya, seperti dikabarkan Reuters.

Dia menegaskan bahwa langkah yang diambilnya itu merupakan upaya untuk mencegah virus corona menyebar lebih jauh.

"Kami telah melihat apa yang bisa terjadi di tempat lain jika kami gagal mencapai puncaknya. Kami hanya mendapatkan satu peluang," tegasnya.

Lebih lanjut Ardern menjelaskan bahwa pihak berwenang berasumsi kasus baru itu adalah infeksi varian Delta, meskipun hal ini belum dikonfirmasi. Sehingga, tanggapan yang diberikan pun diberikan secara maksimal, mengingat varian Delta lebih mudah menular.

"Setiap kasus yang kami alami di MIQ (karantina perbatasan) baru-baru ini adalah varian Delta dan Delta melonjak di seluruh dunia," katanya.

"Kita perlu berasumsi ini akan terjadi juga dan ini telah membentuk semua keputusan yang telah kita buat," sambung Ardern.

Dia pun menekankan soal cara Selandia Baru yang berhasil mengatasi dampak pandemi Covid-19 agar tidak semkin buruk.

"Alasan Selandia Baru diangkat sebagai contoh (di tengah pandemi Covid-19) adalah karena kami telah menggunakan strategi seperti ini sebelumnya dan mereka berhasil. Hal terbaik yang dapat kami lakukan untuk keluar dari ini secepat mungkin adalah bekerja keras," kata Ardern.

Di sisi lain, sejumlah pejabat mengatakan faktor utama di balik tanggapan yang kuat dari Selandia Baru atas munculnya kasus Covid-19 adalah fakta bahwa kasus Auckland tidak memiliki hubungan yang jelas dengan perbatasan atau tempat isolasi.

"Kasus ini diidentifikasi di Auckland tetapi merupakan masalah nasional," kata direktur jenderal kesehatan Ashley Bloomfield.

"Karena kami tidak dapat menghubungkannya ke perbatasan, mungkin ada kasus lain di sekitar Auckland dan rantai penularan lainnya (di luar kota)," sambungnya.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News