Jadilah lebih bijak lagi dalam berperilaku di sosial media. Unggah hal-hal yang baik saja dan sifatnya mengedukasi orang lain ketimbang mempreteli diri sendiri/ Net
Jadilah lebih bijak lagi dalam berperilaku di sosial media. Unggah hal-hal yang baik saja dan sifatnya mengedukasi orang lain ketimbang mempreteli diri sendiri/ Net
KOMENTAR

BERMAIN sosial media memang sangat menyenangkan. Kita bisa leluasa meng-upload apa saja di akun pribadi, asalkan sesuai dengan aturan yang ada.

Tapi ingat, jangan sampai kebablasan, ya! Karena ada beberapa hal privasi yang perlu kita jaga, apalagi hal itu menyangkut keluarga.

1. Memposting Foto Anak Tanpa Pakaian

Siapa yang pernah memposting foto-foto anak tanpa pakaian? Mungkin buat Bunda postingan itu hanya seru-seruan saja. Namun ada bahaya terselubung yang bisa saja terjadi pada anak.

Misalnya, bisa saja foto anak dijadikan meme atau model penjualan anak. Hal ini pernah loh dialami oleh anak Ruben Onsu dan Ayu Ting Ting. Tak tanggung-tanggung, anak mereka dihargai Rp 5 juta hingga Rp 1 miliar.

Bahaya lainnya adalah anak menjadi target kejahatan seksual. Mengutip dari laman Huffington Posi, seorang Mama asal Utah, Amerika Serikat merasa sangat ketakutan setelah dirinya menemukan foto kedua putrinya di sebuah situs web berisi konten pornografi.

2. Curhat Masalah Keluarga di Sosmed

Sosial media memang mengajarkan kita untuk terbuka, karena bebas untuk memposting apa saja seperti rasa kesal, sedih, bahkan gembira. Tapi tidak untuk yang satu ini, ya!

Menurut psikolog klinis Astrid Wen, M. Psi, mengumbar masalah keluarga di medsos bisa berdampak buruk. Aib keluarga yang seharusnya disimpan rapat, terkuak dan jadi pergunjingan banyak orang. Ini sama saja menelanjangi diri sendiri tanpa sadar.

"Membuka masalah pribadi di dunia maya, khususnya dengan pasangan, berisiko mengurangi keintiman. Karena yang awalnya dikonsumsi berdua, eksklusif, atau hanya dibagi di kalangan komunitas tertentu, kini jadi konsumsi publik. Kita tidak tahu sampai sejauh mana netizen berkomentar," kata Astrid.

3. Posting Alamat dan Tampak Depan Rumah

Maksudnya sih bergaya atau pamer kesuksesan, berfoto di depan rumah dengan alamat rumah yang terpampang jelas. Aduh, nggak takut ya rumahnya dirampok?

Publik akan tahu di mana kamu tinggal. Mungkin buat sebagian hal ini tidak mengapa, apalagi tujuannya untuk pansos alias panjat sosial.

Tapi, saat kita memposting hal lain seperti sedang bepergian atau berlibur ke.luar kota, yang jaraknya bahkan ribuan mil dari rumah, bukan tidak mungkin ada orang yang niatnya buruk mendatangi rumah kita. Mereka tahu kalau kita sedang tidak ada di rumah, sehingga mereka dengan leluasa berbuat apa saja, bahkan menguras isi rumah.

4. Posting Nama Sekolah Anak

Ini ternyata juga berbahaya loh, karena bisa menjadi awal dari kasus penculikan. Bayangkan anak di sekolah tanpa pengawasan orangtua. Apapun bisa saja terjadi, termasuk penculikan tersebut.

Mengutip laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum orangtua mengunggah foto hari pertama anak di media sosial:

• Jangan memasang identitas lengkap anak seperti nama lengkap, tanggal lahir, nama sekolah, alamat sekolah, no telepon, dan lainnya.

• Hati-hati, pastikan fitur geo-tagging atau penanda lokasi dimatikan saat memutuskan memasang foto anak.

• Bila ingin berbagi foto anak, sebaiknya terbatas pada keluarga dan lingkungan dekat yang dipercaya, tidak pada publik luas.

5. Posting Kartu Identitas

Saat ini lagi tren vaksinasi. Sertifikat vaksinnya pun banyak yang di-upload ke sosial media. Bahaya?

Jelas hal itu sangat berbahaya!

Menteri Kominfo Johnny Plate mengingatkan, masyarakat tak perlu mengunggah sertifikat berisi kode QR dengan data pribadi di media sosial. Menurutnya, sertifikat digital itu hanya digunakan secara pribadi dan keperluan khusus.




Ingin Jadi Individu Sukses, Ini Alasan Mengapa Kita Butuh Dukungan Orang Lain

Sebelumnya

Gen Z dan Upaya Mengatasi Tantangan Sandwich Generation

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family