KECEMASAN dan kepanikan selama pandemi ini sepertinya mudah dirasakan siapa saja. Kedua rasa itu sebenarnya biasa saja, jika bisa dikelola dan diatasi dengan baik.
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman, seperti khawatir atau takut, yang kadarnya bisa ringan bahkan berat. Begitu pula dengan rasa panik, yang bisa menyerang secara tiba-tiba dan hanya beberapa saat saja. Tapi rasa ketakutan itu muncul secara intens.
Kecemasan dan kepanikan bisa saja mengganggu ketika terjadi dalam waktu yang lama dan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Bagaimana mengetahuinya?
1. Merasa gugup, cemas, atau gelisah selama 2 minggu terakhir.
2. Tidak mampu mengontrol dan mengendalikan kecemasan.
3. Terlalu khawatir dengan sesuatu yang berbeda.
4. Sulit santai, gelisah, dan tidak bisa duduk dengan tenang.
5. Mudah terganggu, mudah marah, dan merasa takut seolah-olah akan terjadi sesuatu hal yang mengerikan.
Ciri-ciri kecemasan tersebut dianggap sudah berlebihan jika dialami lebih dari 3 kali dalam sehari. Jika sudah demikian, Anda disarankan untuk pergi ke psikiater.
Sebagai pertolongan pertama, bisa Anda coba beberapa langkah berikut:
1. Tidur
Tidurlah di waktu yang tepat. Jika pada malam hari, usahakan kuantitas tidur berlangsung selama 6 sampai 8 jam. Ingat, tidur siang tidak bisa menggantikan tidur malam, ya!
Tidur dengan kualitas yang baik akan membantu memperbaiki kestabilan neurotransmitter (zat kimia) di otak kita, termasuk zat yang mengatur kecemasan.
2. Kurangi kafein
Pada beberapa orang, kafein bisa menimbulkan tremor dan jantung berdebar. Dan kafein tidak hanya ada di kopi, tetapi juga di teh dan beberapa minuman berenergi.
Mengonsumsi kafein saat kecemasan melanda, bukan mengurangi rasa cemas namun justru menambah kecemasan itu.
3. Olahraga
Saat Anda merasa cemas, alihkan dengan melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau jogging. Sebab, kecemasan bisa dikurangi dengan mengeluarkan keringat.
Melatih dan menggerakkan otot besar juga bisa mengurangi intensitas stres. Kondisi tubuh yang sehat, segar, dan bugar sangat memengaruhi pikiran dan mood kita.
4. Latihan menerima
Latihan ini sangat dianjurkan untuk siapa saja. Latih otak kita untuk mau menerima bahwa ada hal yang tidak bisa kita kendalikan, salah satunya adalah risiko.
Semua tindakan dan keputusan yang kita ambil, tidak ada yang bebas dari risiko. Tidak ada hal yang sempurna dan ideal seperti yang kita harapkan.
Ingat, kecemasan dan kepanikan bisa dialami siapa saja dalam kondisi apa saja. Jadi, tinggal bagaimana kita mengelola kecemasan tersebut dengan beberapa langkah di atas.
Istirahat yang cukup, mengurangi konsumsi kafein, olahraga, dan melatih diri untuk menerima kegagalan dan hal-hal pahit atas konsekuensi dari yang kita kerjakan, adalah pertolongan pertama yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kecemasan.
KOMENTAR ANDA