NABI Muhammad saw. pernah mengalami masa sulit. Orang-orang mengatakan bahwa beliau sedang dijauhi oleh Rabb-nya karena tidak ada wahyu yang turun selama beberapa waktu. Beliau juga difitnah sebagai penyebar hoaks. Siksaan verbal maupun gangguan fisik tak hanya dialamatkan kepada beliau tapi juga kepada para sahabat.
Saat itulah, dua surah Alquran diturunkan kepada Rasulullah.
"Allah ingin menepikan segala kesedihan yang tengah dialami oleh Rasulullah saw. sekaligus memberi pesan besar kepada kita, hikmah yang paling indah, dan cara yagn paling efektif, bagaimana kita bisa melewati masa masa sulit sekaligus menghadirkan ketenangan di dalam jiwa dan menyusun solusi-solusi terbaik untuk kita menyelesaikan apa pun yang tengah kita alami," ujar Ustaz Adi Hidayat, Lc., MA dalam sebuah kajian yang diunggah kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Dua surah itu adalah surah ke-93 dan surah ke-94, Adh-Dhuha dan Al-Insyirah. Keduanya diturunkan Allah untuk memberi kedamaian hati dan membuat kaum Muslimin belajar dari hikmah masa sulit Rasulullah.
Adh-Dhuha, Perhatian Allah dalam Suka dan Duka
Tentang surah Adh-Dhuha, diawali dengan dua ayat yang menggambarkan dua suasana pagi yang terang benderang dan malam yang gelap gulita seperti halnya suasana suka dan duka yang berlawanan.
Di saat suka maupun duka, Allah tidak akan meninggalkan Rasulullah (dan juga orang-orang beriman) karena Dia akan selalu bersama mereka. Allah juga mengingatkan Rasulullah untuk mengingat bahwa akhirat jauh lebih penting dari berbagai permasalahan dunia yang dihadapinya.
Karena itu bersabarlah dalam menghadapi setiap tantangan duniawi agar bisa lulus dari ujian tersebut. Dengan begitu, Allah akan memberikan nikmat-nikmat terbaik kepada hamba yang bersabar.
Bukankah dulu Nabi juga pernah ditimpakan kesulitan yang tak kalah hebat? Ditinggal ayah dan ibu, menjadi yatim piatu di usia belia? Namun Allah menghadirkan kakek dan paman yang mengasihi beliau. Allah kemudian juga menghadirkan Siti Khadijah yang setia mendukung Nabi berdakwah.
Allah memberi pesan kepada kita semu bahwa dalam suasana suka maupun duka, Dia tak akan berhenti memperhatikan kita dan tak akan meninggalkan hamba-Nya.
Ingatlah, ketika kita sekarang punya banyak kesulitan, jangan langsung mengeluh. Bukankah kita dulu juga punya kesulitan? Apakah semua pertolongan Allah menyelesaikan banyak persoalan kita di masa lampau terkalahkan oleh satu masalah yang sedang kita hadapi saat ini?
Karena itu ketika kita sedang dalam keadaan suka dan sejahtera, janganlah menjauh bila ada orang yang membutuhkan perhatian dan pertolongan kita. Karena hakikatnya kita pun sama, senantiasa mengharapkan perhatian Allah. Bersyukurlah kepada Allah dengan membantu mereka yang membutuhkan solusi.
Al-Insyirah, Meraih Terang di Ujung Kegelapan
Surah Al-Insyirah sudah lama kita kenal sebagai janji Allah kepada umat manusia bahwa di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Bahwa setelah gelap pasti ada terang.
Surah ini juga membuktikan kepada Rasulullah bahwa Allah Swt. senantiasa membantu beliau keluar dari semua masalah.
"(1) Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (2) Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu (3) Yang memberatkan punggungmu? (4) Dan Kami tinggikan bagimu nama (sebutan)mu."
Lalu kemudian Allah menegaskan dalam ayat ke-5 dan ke-6, "Karena sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan."
Dengan meyakini bahwa innal ma'al 'usri yusra, Allah menjamin Dia akan memberi solusi dari setiap masalah hamba-Nya.
Setelah itu, Allah menyuruh kita untuk tidak terpuruk dalam masalah. Tidak larut dalam duka mendalam berkepanjangan. Allah justru menyuruh kita untuk segera bangkit dan mengerjakan kebaikan lainnya. Dan tidak lupa selalu mengingat Allah dan berharap hanya kepada-Nya.
Mari melantunkan Adh-Dhuha dan Al-Insyirah dalam lisan dan hati, agar kita selalu bisa melihat hikmah dari segala kesulitan hidup yang terasa menghimpit dan mendapat solusi dari Allah Swt.
KOMENTAR ANDA