MENYIAPKAN lulusan yang memiliki keahlian layaknya profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarkan teknologi dan/atau kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, adalah tujuan utama dari pendidikan Vokasi di Indonesia.
Sadar betul bahwa lulusan pendidikan Vokasi di Indonesia masih minim, maka Yayasan Multimedia Nusantara membangun Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP), yang berbasis pada pendidikan Vokasi guna meningkatkan sumber daya manusia yang ahli dan profesional.
"Kami terpanggil untuk membantu mencerdaskan dan mencerahkan masa depan masyarakat Indonesia lewat pendjdjjan Vokasi. Karenanya, MNP didirikan dengan berbasis Information Communication Technologi (ICT) serta industri kreatif," kata Ketua Yayasan Multimedia Nusantara Ir Teddy Surianto, saat Peresmian MNP secara virtual, Sabtu (18/9).
Peresmian MNP mengusung tema "Kolaborasi Bagi Negeri". Ini selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan Kemendikbud Ristek RI Nadiem Makarim.
Secara virtual, Mendikbud Ristek RI berharap hadirnya MNP mampu menjadi harapan baru untuk meningkatkan mutu pembelajaran Vokasi di bidang industri kreatif. Dan menjadi jawaban terhadap kebutuhan akan pelaku kreatif yang tidak hanya kreatif namun memiliki kompetensi manajerial dan kemampuan berinovasi.
Ada tiga program studi (prodi) yang ditawarkan MNP, yaitu Digital Animation, E-commerce Logistics, dan Even Management (MICE). Ketiga prodi menitikberatkan pada pendayagunaan ICT sebagai kompetensi unggulan yang terdiri dari kombinasi tiga literasi utama, yaitu literasi digital, manusia, dan data.
MNP diresmikan Sabtu (18/9) oleh Dirjen Pendidikan Vokasi RI Wikan Sakarinto, ST MSc PHD.
"Harapan kami, ini akan menjadi one of the best pendidikan Vokasi di Asia dalam 10 tahun ke depan. Keberadaan MNP akan membentuk teaching factory, kampus yang terhubung dengan industri yang terlibat di dalamnya. Dalam hal ini Kompas Gramedia dan Dyandra Promosindo," ujar Wikan usai meresmikan MNP.
Kampus yang berlokasi di Gading Serpong ini dibangun di atas lahan seluas 80.000 M2 dengan bangunan kampus seluas 13.300 M2 dan terdiri dari 5 lantai. MNP menjadi pengembangan awal wilayah terpadu industri dan pendidikan (teaching industry). Kawasan ini dinamakan Teknopolis 8.
KOMENTAR ANDA