KOMENTAR

TALKSHOW perdana rangkaian Professional Women's Week 2021 menghadirkan CEO & Co-Founder CIAS (Corporate Innovation Asia) Indrawan Nugroho sebagai narasumber dalam topik "Wanita Pengusaha: Strategi Menang di Dunia Laki-Laki", Senin (20/9/21).

Mengawali pemaparannya, Coach Indrawan, begitu ia disapa, menjelaskan bahwa hal pertama yang harus dilakukan seorang perempuan pengusaha adalah mengakui dan menerima tiga tantangan yang ia hadapi dalam realitas sehari-hari.

Tiga tantangan itu menurut Coach Indrawan adalah stereotip, norma, dan multiperan. Sangat penting bagi perempuan untuk mengakui ketiganya dalam kehidupan sehari-hari. "Jangan langsung melawan atau menolak. Akui saja dulu. Nanti bisa dibuktikan sebaliknya, itu bagus," ujar Coach Indrawan.

Bicara stereotip, perempuan pengusaha atau yang baru memulai bisnis kerap dipandang sebagai sosok yang lemah, emosional, bukan seorang risk taker, dan kurang militan. Kebalikan dari laki-laki.

Tantangan selanjutnya adalah norma. Dalam masyarakat yang menganut budaya timur, laki-lakilah yang dianggap harus bekerja. Perempuan harus banyak di rumah, mengurus urusan rumah tangga, mengurus anak, memastikan makanan tersedia saat suami pulang dari kantor.

"Kalau seorang kepala keluarga bekerja sampai seminggu tidak pulang ke rumah, orang mengatakan ia adalah pejuang keluarga. Tapi kalau istri bekerja tidak pulang ke rumah selama seminggu, orang akan mengatakan perempuan itu egois dan melupakan tanggung jawab sebagai istri dan ibu," kata Coach Indrawan.

Tantangan ketiga adalah multiperan. Perempuan memiliki banyak peran dalam hidupnya, terutama sebagai istri dan ibu. Jika ia memutuskan untuk menjadi perempuan pengusaha maka bertambahlah peran, fungsi, dan tanggung jawabnya, tak hanya di rumah tapi juga di luar rumah.

Ketiga tantangan tersebut menurut Coach Indra akan menentukan strategi seorang perempuan pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.

"Saya memiliki rasa hormat yang luar biasa khususnya kepada mereka (perempuan) yang ingin membantu keluarga. Seperti halnya istri saya (Nina Nugroho), dia pengusaha yang sukses, saya bangga," kata Coach Indrawan.

Namun sebelum menentukan strategi bisnis, Coach Indrawan mengingatkan tiga kaidah yang harus dipegang baik-baik oleh perempuan pengusaha. Pertama, memilih 'peperangan' yang memungkinkan menang, memilih jalur yang paling sedikit perlawanannya, dan memilih cara dengan pengorbanan yang tidak terlalu besar.

Ayah empat anak ini kemudian menyebutkan empat strategi untuk perempuan pengusaha bisa memenangkan 'peperangan' di dunia laki-laki. Strategi ini merupakan pilihan-pilihan yang menjadi solusi atas berbagai pertanyaan mulai dari apa bisnis yang ingin ditekuni, bagaimana cara menjalankan bisnis, hingga siapa yang menjadi partner usaha. Empat strategi ini pulalah yang dijalankan oleh Nina Nugroho hingga membuatnya sukses mengibarkan brand NINA NUGROHO.

Poin pertama dari empat strategi itu adalah dukungan suami/ keluarga. Menurut Coach Indrawan, dukungan suami menjadi sangat penting bukan menandakan ketergantungan istri kepada suami melainkan agar ridha suami menjadi kekuatan bagi istri untuk menjalankan usaha.

Dukungan suami menghadirkan ketenangan yang bisa membuat perempuan fokus dan memaksimalkan keberdayaannya tanpa merasa bersalah karena tidak selalu ada di rumah. Karena bagaimana pun, sebagai istri dan ibu, perempuan sesungguhnya ingin selalu ada setiap saat bersama keluarga, terutama saat momen istimewa anak-anaknya.

Bagaimana untuk mendapat dukungan suami? Coach Indrawan mencontohkan pengalaman pribadinya. Sang istri dulu meminta izin memulai usaha dengan tujuan menyejahterakan orangtua dan keluarganya (agar tidak membebani suami). "Bagaimana saya bisa menolak tujuan mulia itu, ketika dia ingin berbakti kepada orangtua?" ungkapnya.

Dan seiring berkembangnya brand NINA NUGROHO, sang istri tetap mampu menyayangi, peduli, dan telaten mengurus suami dan anak-anak. Sang istri membuktikan dengan perilaku, bukan hanya kata-kata.

"Ketika saya tiap hari pergi ke kantor (sebelum pandemi), bunda (Nina) selalu memastikan apakah sepatu saya bersih. Kalau dia lihat kotor, dia tidak segan membersihkan dan menyemirnya sendiri, itu membuat saya menangis," kenang Coach Indrawan dengan haru.

Dengan dukungan suami, seorang istri memiliki ketenangan pikiran untuk mengatur strategi selanjutnya demi bisa menang di dunia laki-laki. Strategi selanjutnya adalah memilih bisnis yang disukai dan fleksibel dalam waktu dan lokasi, memiliki tim yang bisa diandalkan, dan memiliki sistem yang menguatkan.

Bisnis diibaratkan Coach Indrawan sebagai medan perang. Ketika perempuan memilih menekuni bisnis yang menjadi passion-nya, ia akan memiliki energi tak terbatas untuk mengembangkan bisnis dan berusaha memaksimalkan kebersamaan bersama keluarga.

Selanjutnya, barulah perempuan pengusaha bisa fokus untuk mendapat tim yang diandalkan. Tim yang bisa diandalkan artinya orang-orang yang bisa menepati janji dan tidak malu mengakui kekurangan demi belajar memperbaikinya. Tim ini tidak hanya dibutuhkan di kantor tapi juga di rumah. Begitu pula dengan merancang sistem yang menguatkan.

Setiap perempuan yang ingin mengaktualisasikan diri di luar peran domestik dalam rumah tangga harus bisa keluar rumah dengan kondisi mental yang nyaman dan damai. Ia melangkah meninggalkan rumah diiringi doa suami yang ridha dan anak-anak yang memahami tujuan mulia sang ibu. Dengan begitu, meminjam istilah Coach Indrawan, perempuan pengusaha bisa menaklukkan dompet pelanggan dan menang di dunia laki-laki.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E