Eva Yunizar, Anchor Manager CNN Indonesia saat menjadi nara sumber dalam diskusi PROFESSIONAL WOMEN'S WEEK 2021 by NINA NUGROHO/ FARAH
Eva Yunizar, Anchor Manager CNN Indonesia saat menjadi nara sumber dalam diskusi PROFESSIONAL WOMEN'S WEEK 2021 by NINA NUGROHO/ FARAH
KOMENTAR

APA hubungan busana dengan keberdayaan perempuan?

Nina Nugroho, desainer modest fashion sekaligus CEO PT Nina Nugroho International menjelaskan bagaimana fesyen dapat melejitkan keberdayaan perempuan melalui perasaan, keinginan, dan kemampuan seorang perempuan.

"Berawal dari perasaan percaya diri dan berharga, lalu menimbulkan keinginan untuk lebih berdaya dan lebih berkarya, hingga berujung pada kemampuan untuk menjadi seseorang yang selangkah lebih maju dan nyaman terhadap diri sendiri maupun lingkungannya," ujar Nina.

Ia mencontohkan pengaruh NINA NUGROHO (NN) kepada para customer. Mereka umumnya memberi tanggapan positif tentang perasaan mereka mengenakan busana yang fokus pada Muslimah bekerja ini.

Mereka mengatakan bahwa mengenakan busana NINA NUGROHO membuat mereka percaya diri, bangga, bahagia, merasa berharga, menghadirkan semangat "saya bisa dan harus bisa", juga merasa selalu siap, dan kuat menghadapi apa pun.

Menurut Nina, upaya melejitkan keberdayaan perempuan yang dilakukan brand NINA NUGROHO terlihat jelas dari skema warna dan desain busana.

"Skema warna, perpaduan warna, atau pilihan warna yang ditawarkan NN tidak dibuat begitu saja, tidak sekadar mengikuti tren, tetapi memiliki value. Komitmen kami bahwa semua yang kami sajikan harus memiliki nilai," ujar Nina dalam webinar bertajuk "Professional Modest Fashion" yang digelar dalam Professional Women's Week 2021, Kamis (24/9/21).

Memahami bahwa warna berasosiasi dengan kesan tertentu, warna-warna yang digunakan dalam koleksi NN memiliki filosofi masing-masing.

Ada biru yang identik dengan kecerdasan dan sikap profesional, cokelat merujuk pada kuat dan dapat diandalkan, kuning menandakan keoptimisan, oranye menunjukkan rasa percaya diri, hijau yang nyaman dan seimbang, juga hitam yang lekat dengan gaya elegan sekaligus kemandirian.

"Saat semua orang di kantor sedang tegang, kita bisa mengenakan busana berwarna hijau untuk merasa tenang dan nyaman. Ingin presentasi, kita kenakan paduan warna navy dan semburat kuning untuk detailnya. Banyak paduan warna dalam koleksi NN yang menimbulkan rasa pada asosiasi warna, juga detailnya yang mengangkat suatu hal yang ingin disampaikan," ujar Nina mencontohkan.

Selanjutnya dari sisi desain, NN konsisten dengan garis desain yang tegas dan asimetrik—yang dimaknai sebagai inovasi tanpa henti dan terbuka terhadap hal-hal baru, juga pipe pants sebagai salah satu signature style NN. Semua garis desain tersebut menegaskan eksistensi dan keberdayaan perempuan.

Demikian pula dengan konsep baju two in one yang menjadi awal NN untuk ambil bagian dalam sustainable fashion. Tak hanya baik untuk bumi, baju 2 in 1 ini juga menjadi solusi efisien yang ramah kantong di tengah kondisi pandemi.

Ciri khas desain NN lain yang bisa ditemui yaitu kancing depan yang ramah ibu menyusui, manset dobel untuk memudahkan berwudhu, hingga kantong yang fungsional untuk menyimpan beberapa kebutuhan seperti ponsel, kunci, pulpen, uang kecil, atau lipstik, agar tidak tercecer dan mudah dibawa ke mana pun.

Menurut Nina, desain busana NN juga dibuat dengan empati. Contohnya, kemeja yang lebih panjang di bagian belakang dibandingkan bagian depan bertujuan untuk menutupi bagian belakang. Sementara busana yang lebih pendek disajikan dalam satu set dengan rok untuk tampilan yang santun. Ada pula flap pada busana untuk menutupi dada (terutama bagi pemilik dada besar). Serta tentu saja bahan berkualitas premium yang tidak mudah lecek hingga cocok untuk aktivitas Muslimah bekerja.

Apa yang disampaikan Nina Nugroho tersebut mendapat apresiasi dari Eva Yunizar, Anchor Manager CNN Indonesia.

Berhijab sejak tahun 2018, Eva menceritakan kesulitannya menemukan busana formal yang bernuansa Muslim untuk tugasnya sebagai seorang news anchor. Menurutnya, hingga saat ini baru NN yang sukses mendesain busana untuk profesional berhijab. Ia membutuhkan busana yang praktis, membuatnya terlihat berwibawa, tanpa kehilangan tampilan modis.

"Kelebihan NINA NUGROHO adalah mau kita lebih gemuk, cutting-nya tetap menutupi. Bukan terlihat lekuk tubuh melainkan terlihat langsing. Celananya juga sangat nyaman dipakai. Awalnya hanya saya pakai untuk siaran, lama-lama saya pakai juga untuk sehari-hari. Termasuk ketika saya kuliah lagi, busana NN saya pakai terutama saat seminar maupun sidang," kata Eva.

Fesyen juga mampu membuat perempuan lebih mencintai diri sendiri. "Memahami kelebihan dan kekurangan kita, jangan pedulikan kata orang. Misalnya kita mempunyai kulit sawo matang, itu eksotis, kita bisa cari warna pakaian yang sesuai. Dengan begitu kita mampu menonjolkan kelebihan kita, bukan melihat jelek dan bagusnya saja, karena (memang) tidak ada yang benar dan salah. Yang penting bagaimana kita mencintai diri sendiri dan bisa berbuat sesuatu," tegasnya.

Sebagai jurnalis televisi yang tetap menjalankan work from office selama pandemi, Eva bersyukur bertemu dengan brand NINA NUGROHO. "Praktis dan fashionable, terlebih lagi kita bisa terlihat mengenakan blazer padahal hanya memakai satu baju (konsep two in one). Ini sangat menyenangkan untuk masa pandemi."

Nina mengingatkan salah berbusana juga bisa menimbulkan salah persepsi, sehingga orang bisa melakukan hal yang salah terhadap kita, itulah yang ingin dihindari.

Busana yang tidak sesuai atau tidak nyaman dikenakan juga sangat mempengaruhi profesionalisme dalam bekerja. Jangan sampai ketidaknyamanan berpakaian membuat kita tidak fokus pada pekerjaan hingga membuat kehilangan kesempatan emas untuk menunjukkan kualitas diri kita.

Melihat selalu ada peningkatan dalam desain NINA NUGROHO, Eva pun penasaran dengan riset yang dilakukan Nina dan tim.

"Kami meminimalkan gap antara brand dan customer. Jika ada yang tidak sempurna, silakan sampaikan kepada kami. Saya dan tim nanti akan mencari solusi untuk perbaikan. Sebagai sebuah brand, kami tidak ingin jemawa. Kami mendengarkan dan berempati terhadap apa pun kebutuhan profesional Muslimah," jawab Nina.

 




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E